EKBIS.CO, JAKARTA -- PepsiCo akhirnya kembali ke Indonesia dan dikabarkan bakal mendirikan pabrik pertamanya di Karawang, Jawa Barat, dalam waktu dekat. Ini diklaim sebagai komitmen perusahaan untuk kembali berinvestasi di Indonesia, setelah pada 2019 lalu hengkang dan pecah kongsi dengan Indofood.
Berbicara soal PepsiCo, bagaimana sejarahnya? Dilansir Companies History, Selasa (29/3/2023), resep pepsi pertama kali dikembangkan pada tahun 1880-an oleh seorang apoteker dan industrialis dari New Bern, North Carolina, Amerika Serikat, bernama Caleb Bradham. Ia menamainya minuman racikannya dengan sebutan "Pepsi-Cola" pada tahun 1898.
Karena Pepsi pada awalnya dimaksudkan untuk menyembuhkan sakit perut, banyak yang percaya Bradham menciptakan nama Pepsi dari kondisi dispepsia (sakit perut atau gangguan pencernaan) atau kemungkinan penggunaan akar pepsin sebagai bahan yang sering digunakan untuk mengobati sakit perut. Minuman ini terbuat dari air berkarbonasi, gula, vanili, minyak langka, dan kacang kola. Sementara itu, apakah resep aslinya mengandung enzim pepsin, hingga kini masih diperdebatkan.
Pada tahun 1905, Pepsi menerima desain ulang logo pertamanya sejak desain asli tahun 1898. Pada tahun 1906, logo tersebut diubah lagi. Popularitas Pepsi kala itu semakin meroket setelah pelopor balap mobil Barney Oldfield menjadi bintang iklan Pepsi-Cola dalam sebuah surat kabar.
“Minuman menyegarkan, pemacu semangat sebelum balapan,” kata dia dalam iklan surat kabar yang dirilis 1905.
Pada tahun 1923, Pepsico bangkrut karena harga gula yang tinggi sebagai akibat dari Perang Dunia I, aset-asetnya dijual dan Roy C Megargel membeli merek dagang Pepsi. Delapan tahun kemudian, perusahaan ini kembali bangkrut, sehingga menghasilkan formulasi ulang formula sirup Pepsi-Cola. Sampai akhirnya pada Juni 1931, merek dagang dan hak paten dibeli oleh Charles Guth pemilik bisnis pembuatan sirup di Baltimore, Maryland.
Guth juga merupakan presiden Loft Inc, produsen permen terkemuka. Karena itu, dia dapat memanfaatkan laboratorium dan ahli kimia perusahaan untuk memformulasikan ulang sirup tersebut. Dia kemudian mendirikan fasilitas manufaktur khusus untuk memasok soda di jaringan besar toko permen dan restoran Loft, menggunakan sumber daya Loft untuk mempromosikan Pepsi, dan memindahkan perusahaan soda tersebut ke lokasi yang dekat dengan fasilitas Loft di New York City.
Pada 1935, pemegang saham Loft menggugat....