Hal ini ditandai dengan jumlah usia produktif yang mencapai dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia. Besarnya jumlah penduduk usia produktif menyediakan sumber tenaga kerja, pelaku usaha, dan konsumen potensial yang sangat berperan dalam percepatan pembangunan.
Sementara di sisi perilaku digital, terlihat dalam peningkatan penetrasi internet di Tanah Air. Saat ini pun telah terjadi peningkatan persentase penetrasi internet di Indonesia. Aspek ketiga adalah perilaku digital, seiring perkembangan teknologi memang telah mengubah perilaku dan pola transaksi nasabah menjadi serba digital.
Sepanjang semester I 2023, Bank Jago telah melayani total lebih dari 8,3 juta nasabah, termasuk 6,7 juta nasabah funding, melalui Aplikasi Jago. Jumlah pengguna aplikasi Jago tersebut naik lebih dari dua kali lipat bila dibandingkan dengan pencapaian Juni tahun lalu yang sekitar 3 juta nasabah.
Bank Jago juga berhasil mencatat kenaikan laba bersih sepanjang semester I 2023 sebesar 40,21 persen menjadi Rp40,5 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 28,9 miliar. Peningkatan laba bersih ini didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp 832,46 miliar, tumbuh 29,85 persen secara tahunan.
Pendapatan berbasis komisi atau fee based income juga naik 169,7 persen. secara tahunan menjadi Rp 16,56 miliar. Kemudian terdapat pendapatan lainya yang tumbuh enam kali lipat atau 521,73 persen secara tahunan menjadi Rp 75,79 miliar.
Bank Jago juga berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp 11,2 triliun pada semester I 2023, tumbuh 54 persen secara tahunan. Sementara untuk dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 10,1 triliun, tumbuh 65 persen secara tahunan. Dana murah atau current account saving account (CASA) mendominasi komposisi DPK Bank Jago sebesar 71,4 persen, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 28,6 persen.