EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, belum dapat memastikan kapan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek tersambung hingga Bogor. Ia menuturkan, pemerintah juga belum mengalokasikan anggaran untuk penyambungan LRT Jabodebek pada tahun depan.
Budi menegaskan, sejak awal dibangun pada 2015 lalu, proyek transportasi kereta ringan itu memang direncanakan beroperasi hingga Bogor. Pemerintah pun saat ini sejatinya tak ingin membangun proyek infrastruktur jika tidak selesai.
Hanya saja, Budi menuturkan, seluruh proyek infrastruktur transportasi tetap harus menyesuaikan kemampuan anggaran pemerintah setiap tahunnya.
Ia pun mengungkapkan lantaran kendala anggaran, LRT Jabodebek yang telah diresmikan pada Senin (28/8/2023) oleh Presiden Joko Widodo itu belum akan dapat tersambung hingga ke wilayah Bogor pada tahun depan.“Belum, ya,” kata Budi usai Rapat Kerja bersama Komisi V DPR, Rabu (30/8/2023).
Seperti diketahui, LRT Jabodebek saat ini melayani dua relasi. Yakni Jakarta-Bekasi dan Jakarta Cibubur. Pemberhentian di ujung Jakarta yakni Stasiun Dukuh Atas, sementara di Bekasi Stasiun Jatimulya dan di Cibubur terdapat Stasiun Harjamukti.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, pun memastikan operasional Lintas Raya Terpadu atau LRT Jabodebek akan terus melakukan perbaikan demi peningkatan layanan penumpang.
Lebih lanjut, dirinya pun tak menampik bahwa sistem operasi yang digunakan dalam mengoperasikan kereta ringan tanpa masinis itu masih belum sempurna.
Seperti diketahui, LRT Jabodebek beroperasi menggunakan sistem Communication based-train Control (CBTC) dengan Grade of automation (GoA) level 3. Dengan sistem tersebut, meskipun di dalam gerbong LRT Jabodebek terdapat ruang masinis, kereta ringan ini berfungsi secara otomatis.
“Seperti yang saya sampaikan sebelum dioperasikan, kereta api ini adalah karya anak bangsa, pasti banyak yang kita baru belajar. Kita tidak mengelah bahwa sistem operasi belum sempurna,” kata Budi.