Senin 04 Sep 2023 16:30 WIB

Pemerintah Australia dan Negara Asean Kerja Sama Ekosistem Kendaraan Listrik

Pemerintah Australia melihat peluang dekarbonisasi perekonomian di Asia Tenggara

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Cluster CEO Indonesia dan ASEAN Markets (Australia, Brunei Philippines) Standard Chartered Bank, Andrew Chia (kanan) memberikan paparannya pada sesi diskusi panel bertema Mobilising Sustainable Finance to Enable a Just Energy Transition in ASEAN pada ajang ASEAN Climate Forum, di Jakarta, Sabtu (2/09/2023). Dalam kesempatan tersebut, Standard Chartered menekankan bagaimana lembaga keuangan dapat membantu negara-negara ASEAN dalam upaya transisi mereka menuju net-zero melalui layanan advisory dan solusi pembiayaan baru yang inovatif. Hal ini sejalan dengan komitmen global Standard Chartered untuk memobilisasi USD 300 miliar dalam bentuk pembiayaan berkelanjutan guna mendukung para kliennya.
Foto: Dok Republika
Cluster CEO Indonesia dan ASEAN Markets (Australia, Brunei Philippines) Standard Chartered Bank, Andrew Chia (kanan) memberikan paparannya pada sesi diskusi panel bertema Mobilising Sustainable Finance to Enable a Just Energy Transition in ASEAN pada ajang ASEAN Climate Forum, di Jakarta, Sabtu (2/09/2023). Dalam kesempatan tersebut, Standard Chartered menekankan bagaimana lembaga keuangan dapat membantu negara-negara ASEAN dalam upaya transisi mereka menuju net-zero melalui layanan advisory dan solusi pembiayaan baru yang inovatif. Hal ini sejalan dengan komitmen global Standard Chartered untuk memobilisasi USD 300 miliar dalam bentuk pembiayaan berkelanjutan guna mendukung para kliennya.

EKBIS.CO,   JAKARTA -- Pemerintah Australia Barat akan bekerja sama dengan negara Asean untuk mendukung pengembangan energi hijau dan ekosistem kendaraan listrik.

Premier, Minister for State and Industry Development, Jobs and Trade Australia, Roger Cook mengatakan pihaknya melihat peluang dekarbonisasi perekonomian di Asia Tenggara. 

“Peluang dekarbonisasi di kawasan Asean dapat melalui kerja sama ekosistem baterai dari sisi sumber energi maupun materialnya,” ujarnya ASEAN Matters: Resilience and Stability in a Fractious Global Economy dalam ASEAN Business and Investment Summit, Senin (4/9/2023).

Roger menyatakan keinginan mendiversifikasi industri dan pasar sehingga penting membangun relasi yang mengikat antarbisnis serta mendukung kesejahteraan ekonomi dan investasi.

”Kami juga ingin memastikan dapat memberikan peluang dekarbonisasi perekonomian pada mitra kami di Asia Tenggara,” ucapnya.

Dari sisi energi terbarukan, pemerintah Australia Barat memiliki tenaga surya dan angin yang berlimpah. Pembangkit tenaga listrik berperan penting untuk mendekarbonisasi perekonomian,  sehingga Australia Barat ingin terlibat untuk menjajaki peluang kolaborasi dalam sumber energi baterai.

“Kami memiliki sumber mineral kritis sebagai bahan baku baterai, misalnya litium dan vanadium. Kami bercita-cita menjadi bagian penting dari rantai pasokan global, khususnya di Indonesia,” ucapnya.

Di samping itu, pihaknya juga memperkuat kerja sama investasi dan perdagangan di Indonesia. Adapun kerja sama ini melibatkan 130 delegasi bisnis dan pemerintah western Australia.

“Ini adalah kesempatan luar biasa dapat bertemu para pelaku industri di Indonesia, salah satu tetangga terdekat dan paling berharga bagi kami," ucapnya.

Menurutnya kerja sama dagang ini merupakan misi luar negeri pertama Roger Cook sebagai premiere. "Australia Barat akan akan memainkan peran penting pada masa depan sekaligus upaya mendiversifikasi perekonomian kami," ucapnya.

Dia menyebut Indonesia merupakan mitra yang diakui. Maka itu penting untuk mencari cara-cara baru memperdalam hubungan yang memberikan peluang investasi.

Adapun fokus utama roadshow ini antara lain investasi dan perdagangan pada transisi energi, industri kreatif dan ekonomi digital, pendidikan internasional, industri primer, dan pariwisata.

“Kami memastikan, Australia Barat menjadi mitra investasi yang kuat dengan Indonesia. Kami tahu, Indonesia ingin memainkan peran penting dalam pengembangan kendaraan listrik dan komponennya,” ucapnya.

Kementerian Investasi mencatat sepanjang Januari-Juni 2023, realisasi investasi Australia di Indonesia sebanyak 251 juta dollar AS atau setara dengan 1.375 proyek. Australia menempati peringkat ke-10 dibandingkan nilai investasi dari 129 negara lainnya yang berinvestasi di Indonesia.

Roger menyebut pembangunan relasi ekonomi Australia Barat dan ASEAN juga memberikan peluang penting untuk berkolaborasi dalam produk pertanian dan pangan. Selain itu, kerja sama pendidikan yang bersifat internasional juga penting untuk membangun kapasitas sumber daya manusia yang menunjang sektor-sektor kolaborasi tersebut.

Terkait implementasi kolaborasi tersebut, dia menyatakan telah berdiskusi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sejak 18 bulan lalu. ”Kami (Australia Barat dan Kadin Indonesia) memiliki nota kesepahaman dan letter of action yang bertujuan membangun hubungan antara penambang critical mineral dan perwakilan akademisi. Kami memperkirakan, beberapa bulan ke depan akan menghasilkan kontrak yang kuat,” ucapnya.

Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus ASEAN-Business Advisory Council Arsjad Rasjid menambahkan, aksi tindak lanjut dari nota kesepahaman itu berupa pencocokan bisnis. Sejumlah negara, seperti Vietnam, Thailand, dan Filipina, menunjukkan antusiasmenya terhadap peluang bisnis dari nota kesepahaman itu.

“Nota kesepahaman itu penting bagi pembangunan ekosistem kendaraan listrik karena potensi mineral penting yang bisa dimanfaatkan. Indonesia melalui relasi ASEAN dan Australia dapat mengintegrasikan dan menciptakan nilai tambah dan rantai pasok yang saling melengkapi,” ucapnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement