EKBIS.CO, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya memperkuat literasi dan inklusi keuangan bagi pelaku UMKM dan ibu rumah tangga (IRT). Khususnya, UMKM dan IRT di daerah yang penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan pelaku UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam menopang pertumbuhan perekonomian Indonesia.
"Mempertimbangkan perannya yang begitu penting, segmen UMKM dan perempuan perlu dibekali dengan keterampilan literasi keuangan dalam menghadapi tantangan keuangan yang semakin kompleks," kata Friderica dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (12/9/2023).
Terlebih, Friderica menyebut ekonomi di Indonesia sebagian besar adalah UMKM. Dia menuturkan, UMKM tersebut bisa menyerap banyak pekerja di Indonesia. Jadi, UMKM luar biasa penting buat Indonesia. "Kontribusinya untuk PDB Indonesia sekitar 61 persen berdasarjan data Kementerian Koperasi dan juga kontribusi terhadap ekspor," ucap Friderica.
Friderica menyampaikan, perempuan dan UMKM merupakan salah satu sasaran prioritas literasi keuangan yang dilakukan OJK. Khususnya melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dengan sejumlah program untuk mendukung kemudahan akses keuangan.
"UMKM adalah pilar perekonomian Indonesia, perempuan berperan penting dalam kesuksesan keluarga dan semuanya bermula dari literasi keuangan sebagai fondasi keluarga sejahtera," ungkap Friderica.
Dalam acara yang diiikuti lebih dari 500 peserta yang merupakan pelaku UMKM dan Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Gowa tersebut, Friderica juga mengingatkan kembali pentingnya kewaspadaan terhadap berbagai penawaran pinjaman online ilegal. Begitu juga dengan modus penipuan berkedok investasi.
Sulawesi Selatan khususnya Kabupaten Gowa dipilih sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan karena berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022, tingkat literasi keuangan masyarakat Sulawesi Selatan masih di bawah rata-rata. Tingkat literasi keuangan nasional di wilayah tersebut yaitu 36,88 persen.