EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan operasional KA Argo Parahyangan yang melayani rute Jakarta-Bandung tetap melayani penumpang saat Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah beroperasi. Warga Jakarta yang ingin bepergian ke Bandung justru semakin memiliki alternatif beragam untuk memilih transportasi umum.
“Sampai saat ini, KA Argo Parahyangan masih tetap 10 perjalanan di hari kerja dan 11 perjalanan di akhir pekan,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional II Bandung Mahendro Trang Bawono kepada Republika.co.id, Kamis (14/9/2023).
Jauh sebelumnya, sempat beredar kabar seiring beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KA Argo Parahyangan yang selamai ini melayani penumpang untuk relasi Stasiun Gambir-Stasiun Bandung pun akan ditiadakan.
Mahendro menuturkan, sejauh ini pihaknya juga belum menerima terkait perubahan operasional. Oleh karena itu, masyarakat tetap dapat menggunakan KA Argo Parahyangan untuk melakukan perjalanan Jakarta-Bandung PP meski nantinya kereta cepat beroperasi.
“Apabila ada perubahan, akan kami infokan lebih lanjut,” ujarnya.
Namun, memang kendati KA Argo Parahyangan masih tetap beroperasi, terdapat kenaikan harga tiket kereta dari semula Rp 150 ribu menjadi Rp 250 untuk kelas eksekutif. Sementara, tiket kelas ekonomi sebesar Rp 150 ribu.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, KA Argo Parahyangan harus dipertahankan. Lagi pula, kata dia, antara KA Argo Parahyangan dan Kereta Cepat dikelola oleh perusahaan yang berbeda.
KA Argo Parahyangan sepenuhnya dimiliki oleh PT KAI, sementara kereta cepat dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang terdiri atas sejumlah BUMN dan perusahaan China.
“Kalau KA Argo Parahyangan ditiadakan itu bisa merugikan PT KAI,” ujarnya.
Sebelumnya, Senator Jawa Tengah Abdul Kholik mengatakan, seiring dengan uji coba kereta Jakarta-Bandung, pihak KAI diminta untuk segera menfungsikan KA Argo Parahyangan untuk melayani jalur Jakarta, Bandung, hingga Purwokerto. Jalur ini sangat penting mengatasi ketimpangan jalur kereta eksekutif yang melintasi kawasan Jawa Barat bagian timur dan Jawa Tengah bagian selatan.
''Selama ini jalur tersebut tidak dilayani oleh kereta eksekutif dan bisnis. Yang ada hanya kereta ekonomi Serayu yang jumlah perjalannya sangat terbatas. Dengan adanya kereta eksekutif dan bisnis saya yakin akan sangat mendukung potensi wilaya tersebut, terutama pariwisata, yakni di Pangandaran, Pantai Cilacap, dan Baturaden di Purwokerto," kata Abdul Kholik di Jakarta, Sabtu sore (24/6/2023).
Menurut Kholik adanya jalur kereta tersebut maka ekonomi masyarakat di sana akan semakin berkembang dan menjadi cara untuk mengatasi kemiskinan. Selama ini daerah tersebut tersebut wilayan kantong-kantong kemiskinan ekstrim di kawasan Jawa Selatan.
''Kita berharap KAI akan segera merespons usulan yang sudah sangat ditunggu realisasinya oleh masyarakat. Dalam waktu kami akan berkirim surat ke KAI untuk menyampaikan permohonan resmi,'' ujarnya.
Untuk tarif, harga dari Kereta Cepat Jakarta Bandung dinilai tidak berbeda jauh dengan Argo Parahyangan. Meski terlihat jelas bahwa KCJB ditujukan untuk kalangan menengah ke atas.
Usulan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebesar...