Kamis 14 Sep 2023 17:23 WIB

Airlangga Mau Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Bergeser ke "Tengah"

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi daerah jadi lebih seimbang dan berkualitas.

Red: Fuji Pratiwi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk meratakan pembangunan sehingga pertumbuhan ekonomi tidak hanya berpusat di Jawa.

"Kita melihat ketidakseimbangan ini akibat dari pertumbuhan sentra-sentra ekonomi. Sekarang Bapak Presiden (Joko Widodo) selalu bicara, bobot terbesar di Jawa. Nah kita menggeser -- termasuk Ibu Kota Negara (IKN) -- itu untuk ke 'tengah'," ujar Airlangga usai menghadiri Era Baru Biaya Logistik di Jakarta, Kamis (14/9/2023).

Baca Juga

Airlangga menyampaikan, ke depan diharapkan utilisasi pelabuhan menjadi lebih dari 50 persen, logistik di wilayah Indonesia Timur terbangun dan pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat seiring dengan pembangunan yang merata. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi setiap daerah menjadi lebih seimbang dan Indonesia mampu memiliki pertumbuhan yang berkualitas.

Saat ini rata-rata utilisasi berada di bawah angka 50 persen khususnya pada pelabuhan-pelabuhan di wilayah timur sehingga ketersediaan barang tidak seimbang. Di Jawa, utilisasi Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta mencapai 90 persen, Tanjung Mas Semarang 95 persen dan Tanjung Perak Surabaya 87 persen. Sementara pelabuhan di wilayah Indonesia Timur tertinggi hanya 60 persen.

"Nah ini kita harus pacu lagi komoditasnya. Artinya apa, pembangunan harus merata sehingga barang bergerak dari timur ke barat, barat ke timur," kata Airlangga.

Airlangga menekankan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas maka logistik menjadi kunci utamanya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi 6 persen sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dapat tercapai.

"Incremental Capital Output Ratio kita terlalu tinggi, sekarang di angka 7, kita harus tekan di angka 5 dan kuncinya logistik. Jadi kalau logistiknya kita membaik, maka investasi yang ditanam akan memberikan hasil yang lebih baik," kata Airlangga.

 

 

 

sumber : ANTARA
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement