EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (20/9/2023), berpotensi bergerak mixed (variatif) cenderung melemah terbatas menjelang rilis suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed. IHSG dibuka menguat 14,94 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.995,26. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,04 poin atau 0,32 persen ke posisi 968,08.
“IHSG diprediksi bergerak mixed melemah terbatas dalam range 6.950 –7.000,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih.
Dari mancanegara, pelaku pasar masih bersikap wait and see terhadap keputusan The Fed terkait suku bunga acuannya pada Kamis dini hari (20/9/2023) waktu Indonesia nanti, yang diperkirakan akan mempertahankan Fed Fund Rate (FFR) pada level saat ini.
Dari Eropa, tingkat inflasi tahunan kawasan Eropa direvisi lebih rendah menjadi 5,2 persen pada Agustus 2023, dari perkiraan awal 5,3 persen, yang merupakan tingkat inflasi terendah sejak Januari 2022.
Sementara itu, indeks Harga Konsumen atau CPI kawasan Eropa meningkat menjadi 124,03 poin pada September 2023, dari sebelumnya 123,36 poin pada Agustus 2023.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis (21/9/2023), untuk menentukan kebijakan moneternya, yang diperkirakan juga akan mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level saat ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut sektor properti menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia, yang mana pada kuartal II- 2023 berkontribusi 9,48 persen untuk sektor konstruksi dan 2,4 persen untuk sektor real estate, serta enjualan rumah tumbuh 15,11 persen sepanjang semester I 2023.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 108,90 poin atau 0,33 persen ke 33.133,69 indeks Hang Seng melemah 55,89 poin atau 0,31 persen ke 17.941,27, indeks Shanghai melemah 8,07 poin atau 0,26 persen ke 3.116,89, dan indeks Straits Times melemah 10,53 poin atau 0,32 persen ke 3.230,22.