Kamis 05 Oct 2023 08:19 WIB

Pemerintah Tinjau Potensi Perpanjangan Bansos Beras Hingga Tahun Depan

Bansos masing-masing 10 kilogram beras per bulan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM)

Red: Lida Puspaningtyas
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso saat kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (4/10/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka peninjauan operasi pasar beras SPHP. Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah dalam Stabilisasi pasokan dan harga pangan khususnya beras.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso saat kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (4/10/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka peninjauan operasi pasar beras SPHP. Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah dalam Stabilisasi pasokan dan harga pangan khususnya beras.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan pemerintah sedang meninjau kembali bantuan sosial (bansos) beras untuk diperpanjang menjadi September-Desember 2023, dari yang semula September-November 2023.

“Sedang di-review. Kalau oke, nanti (diperpanjang) sampai Desember. Kalau oke lagi, sampai Januari, Februari,” ujar Erick Thohir di Pasar Rawamangun, Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Pernyataan tersebut ia sampaikan seusai meninjau stok dan harga beras di Pasar Rawamangun. Sebelumnya, mereka meninjau operasi pasar beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Induk Beras Cipinang.

Erick merujuk pada bansos masing-masing 10 kilogram beras per bulan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk tiga bulan, yakni September, Oktober, dan November 2023. Bansos tersebut merupakan paket kedua selama 2023 setelah jumlah yang sama diberikan pada Maret, April, dan Mei 2023.

Ia menegaskan bahwa rencana perpanjangan pemberian paket bansos beras belum diputuskan oleh pemerintah. Yang terpenting, kata dia, adalah fokus masyarakat dalam meningkatkan produksi dalam negeri.

“Kalau ternyata (bansos) diperpanjang, alhamdulillah,” kata Erick.

Erick Thohir mengatakan bahwa pemerintah telah mengeluarkan bantuan pangan senilai Rp 8 triliun kepada 21,3 juta KPM. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan solusi yang diberikan kepada pemerintah dalam menghadapi tingginya harga pangan.

“Inilah solusi yang diberikan,” ujar Erick.

Ia mengungkapkan bahwa selama sepekan, ia ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk rapat dengan Bulog, Badan Pangan, serta pemerintah daerah untuk memastikan stok beras aman dan terkendali.

“Melihat situasi dunia, harga pangan ini tertinggi selama tujuh tahun terakhir. Tidak hanya beras, minyak, jagung, dan lain-lain juga,” ujar Erick.

Oleh karena itu, Erick Thohir mengajak masyarakat untuk mendorong produksi beras dalam negeri guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menekan harga beras.

Erick Thohir memaparkan bahwa stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang sudah mencapai 31.410 ton. Stok tersebut kurang 4.000 ton dari target yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), yakni 35 ribu ton.

“Ini yang harus kita dorong terus supaya kita mandiri. InsyaAllah bisa,” ucapnya.

Berdasarkan data dari Food Station, harga rata-rata beras medium di PIBC pada 2 Oktober 2023 sebesar Rp 11.185, lebih rendah Rp 1.415 dari harga beras pada 14 September 2023 yang mencapai Rp 12.600 per kilo.

Alhamdulillah, sudah turun 11 persen,” kata Erick Thohir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement