EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal atau Ditjen Cipta Karya menargetkan penataan tujuh dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dapat selesai pada akhir tahun 2024.
"Sampai akhir 2024, penataan tujuh KSPN ditargetkan dapat diselesaikan," ujar Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya J Wahyu Kusumosusanto di Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Wahyu mengatakan, seiring perjalanan waktu, sejak 2021-2022 diprioritaskan untuk 5 KSPN terlebih dahulu, antara lain Borobudur di Jawa Tengah, Danau Toba di Sumatera Utara, Likupang Manado di Sulawesi Utara, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Mandalika di Nusa Tenggara Barat.
"Tetapi kemudian kita memiliki dua tambahan penataan KSPN yakni Wakatobi di Sulawesi Tenggara dan Bromo - Tengger - Semeru (BTS) di Jawa Timur, bahkan penataan BTS sekarang sudah masuk ke tahap kedua dan untuk penataan tahap ketiganya sudah mulai dilakukan kontrak lagi," katanya.
Untuk Wakatobi, lanjutnya, penataan tahap pertama hampir selesai dan untuk penataan tahap kedua sudah dimulai. Sesuai arahan Presiden RI, Kementerian PUPR difokuskan untuk melakukan penataan 10 KSPN dengan tujuan menciptakan 10 Bali baru dengan skala bukan hanya nasional namun juga hingga internasional.
Adapun 10 KSPN yang dicanangkan oleh pemerintah, antara lain Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, Wakatobi, Tanjung Kelayang, Bromo - Tengger - Semeru (BTS), Likupang Manado, Morotai di Maluku Utara, dan Raja Ampat di Papua Barat.
Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
Infrastruktur yang dibangun diharapkan dapat mengubah wajah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dan meningkatkan layanan bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara.