Ahad 15 Oct 2023 20:44 WIB

Dorong Ekonomi Syariah, Kemenkop Gandeng BI Gelar Festival Fashion Modest

Tujuannya, mempromosikan wastra dan kain lokal nusantara.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Konferensi pers kick-off Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) di Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Konferensi pers kick-off Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) di Jakarta, Jumat (13/10/2023).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) bersinergi dengan Bank Indonesia (BI) dan Indonesia Fashion Chamber (IFC) menggelar Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF). Tujuannya, mempromosikan wastra dan kain lokal nusantara. 

“IN2MF 2023 akan memperkenalkan kekayaan wastra Indonesia, juga sebagai misi untuk memperkuat ekspansi produk modest fashion dan gaya hidup halal Indonesia ke pasar global,” kata Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar Kemenkio Fixy di Jakarta, seperti dilansir dalam keterangan resmi, Ahad (15/10/2023).

Baca Juga

Ia menyatakan, IN2MF 2023 juga menjadi upaya berkesinambungan bagi Kemenkop dalam menggiatkan pemasaran sekaligus memperluas akses pasar UMKM  khususnya di sektor tekstil dan fashion.

“Kami berharap IN2MF dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM di Tanah Air untuk meningkatkan kualitas produk. Khususnya bagi mereka yang memakai material wastra nusantara sehingga semakin dikenal dan mendunia,” ujar Fixy.

IN2MF memiliki misi menjadi ajang modest fashion terbesar dan menjadi rujukan dunia, dengan memiliki tiga pilar strategi utama, yakni melalui penguatan produk, penguatan pelaku, dan penguatan promosi. Dari sisi penguatan produk dilakukan melalui penguatan ready to wear berbasis wastra.

“Upaya ini diharapkan mampu membantu mewujudkan Indonesia sebagai pusat modest fashion. Keunggulanya wastra seperti batik, tenun, dan lainnya, sehingga kita mampu bersaing dengan produk-produk buatan luar negeri,” kata Fixy.

Pelaksanaan IN2MF terus ditingkatkan hingga ke forum skala internasional guna memperkenalkan produk modest fashion Indonesia dan memperkuat eksistensinya di kancah global. Bahkan sejak awal 2023, IN2MF telah terselenggara di beberapa kota besar dunia di antaranya Dubai, Pretoria, dan Paris.

Pada kesempatan sama, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Ita Rulina menyatakan modest fashion Indonesia memiliki potensi besar mendorong kemajuan ekonomi dan keuangan syariah, sehingga pihaknya ingin menjadikan modest fashion Indonesia sebagai rujukan dunia. “Kami berharap sektor modest fashion Indonesia terus berkembang, bukan sebatas B2C tetapi juga B2B. Tidak hanya meningkatkan angka penjualan, namun juga dapat menumbuhkan pasar global yang lebih luas,” ujar dia.

Ita mengatakan, guna mewujudkan industri modest fashion Indonesia yang kuat menurutnya harus ada sinergi dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat. Sementara, National Chairman Indonesian Fashion Chamber Ali Charisma memaparkan, IN2MF 2023 akan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal dengan mengacu pada tren global. 

“Pemakaian wastra nusantara menjadi keunggulan produk modest fashion Indonesia,” kata Ali. Bahkan, menurutnya, Indonesia diprediksi menjadi rujukan modest fashion dunia dengan wastra khasnya. 

IN2MF 2023 akan menghadirkan rangkaian kegiatan fashion show, pameran dagang berstandar internasional, talkshow, dan business matching. IN2MF juga mengedepankan konsep keberlanjutan dan optimalisasi penggunaan wastra nusantara sebagai katalis ekosistem modest fashion Indonesia dari hulu ke hilir.

Sebagai etalase produk-produk modest fashion unggulan Indonesia yang inovatif dan siap merambah pasar global, IN2MF 2023 akan menampilkan 174 desainer Indonesia dan Internasional dalam fashion show. Selain itu juga melibatkan lebih dari 200 jenama dalam fashion exhibition yang menampilkan keragaman produk modest fashion Indonesia, meliputi kategori ready to wear deluxe and street wear, office wear and cocktail wear (semi formal), dan syar'i evening wear (baju pesta/formal).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement