Sabtu 21 Oct 2023 05:30 WIB

Dana Pendidikan vs Dana Pensiun, Mana yang Lebih Penting?

Keduanya sama-sama penting dan membutuhkan dana yang besar.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Menghitung Dana Pensiun/Ilustrasi
Foto: corbis.com
Menghitung Dana Pensiun/Ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Dana pendidikan dan dana pensiun adalah dua hal yang perlu dipersiapkan dengan matang. Biaya pendidikan yang tinggi serta kebutuhan hidup yang tetap ada setelah pensiun membuat kedua dana tersebut harus disiapkan sedini mungkin. 

Keduanya penting dan membutuhkan dana yang besar. Lantas, mana yang harus didahulukan dan bagaimana mempersiapkannya?

Baca Juga

1. Isi penuh pos dana darurat

Menurut Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Krizia Maulana, dana darurat harus tetap menjadi pos yang diutamakan sebelum mempersiapkan dana pendidikan dan dana pensiun. Dana darurat bisa digunakan ketika dana yang sudah disiapkan untuk pendidikan ternyata tidak mencukupi.

"Hal seperti ini tidak seharusnya terjadi jika persiapan dana pendidikan sudah memperhitungkan faktor inflasi. Namun, jika terpaksa, sebaiknya ambil dari pos dana darurat," kata Krizia.

Krizia mengatakan seringkali orang tua menggunakan dana pensiun untuk membiayai pendidikan anak. Krizia sangat tidak menyarankan hal itu karena akan mengorbankan kesejahteraan orang tua di masa depan.

Hal tersebut juga bisa menambah beban keuangan anak dalam menanggung kebutuhan orang tua di usia lanjut kelak. Oleh karena itu, Krizia menegaskan, mengisi penuh pos dana darurat menjadi keharusan bagi setiap rumah tangga, agar pengeluaran tak terduga tidak mengganggu pos keuangan lainnya.

 

2. Isi pos dana pensiun sejak masih lajang

Krizia juga menyarankan agar persiapan dana pensiun dilakukan sejak masih lajang. Tidak memiliki waktu yang cukup alias terlambat menyiapkan dana untuk masa pensiun telah menjadi kesalahan umum. Pos dana pensiun ini sebaiknya mulai diisi sejak menerima gaji pertama.

Sebab, semakin mendekati usia pensiun, semakin sempit pula waktu yang dimiliki untuk menyiapkan masa pensiun, sehingga porsi/persentase gaji yang harus disisihkan untuk mengisi pos ini harus semakin besar. Ini akan sulit seiring kebutuhan hidup yang semakin meningkat.

 

3. Isi kedua pos secara bersamaan dan seimbang

Selanjutnya, ketika sudah memiliki anak, Krizia mengatakan pos dana pendidikan dan pensiun harus diisi bersamaan dan seimbang. Meski demikian, kebutuhan pendidikan anak harus didahulukan dan disesuaikan dengan kondisi keuangan orang tua, agar tidak mengganggu persiapan pensiun. 

"Tidak bisa dipungkiri, ada kalanya dalam suatu periode waktu porsi untuk mengisi pos dana pendidikan anak bisa lebih besar daripada pos dana pensiun. Jika demikian, ketika pos dana pendidikan anak telah terkumpul misalnya untuk sampai lulus sarjana, segera tingkatkan porsi pengisian pos dana pensiun," kata Krizia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement