EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 2A berjalan sesuai target.
Adapun total panjang keseluruhan proyek ini mencapai 5,8 km dari Bundaran HI menuju Kota. Meseki demikian, Risal mengakui bahwa proyek MRT Jakarta Fase 2 ini memiliki tantangan yang tidak mudah.
"Meski relatif pendek, Fase 2A ini cukup rumit sebab memiliki kondisi geografis yang lebih menantang dan banyak ditemukan artefak-artefak bersejarah serta benda-benda cagar budaya," ujar Risal melalui keterangan tulis, Kamis (26/10/2023).
Meski demikian, Risal mengapresiasi upaya tim MRT Jakarta, beserta para kontraktor untuk mengatasi kondisi geografis dan menjaga aset-aset bersejarah yang ditemukan di sekitar lokasi proyek. Menurut dia, hal ini dapat menjadi percontohan untuk pekerjaan proyek perkeretaapian lainnya yang membutuhkan penanganan khusus, termasuk terkait pengelolaan limbah proyek.
Selain itu, perlu dilakukan pula transfer ilmu terkait penanganan limbah tanah dan konstruksi terowongan bawah tanah yang tidak mengganggu dan memberikan dampak kepada lingkungan sekitar. "Penanganan pekerjaan terowongan tersebut dapat digunakan dalam pekerjaan sejenis pada proyek perkeretaapian ke depan seperti LRT Bali dan Urban Transport di IKN," ungkap Risal.
Risal juga menyebut, mitigasi dan tanggap darurat banjir yang dilakukan selama pembangunan MRT Jakarta juga perlu dicontoh oleh pelaksana proyek perkeretaapian lainnya.
Setelah pekerjaan MRT Jakarta Fase 2A ini dirampungkan, akan dilanjutkan dengan Fase 2B yang membentang dari kawasan Kota Tua menuju kawasan Ancol. "Kami berharap proyek ini dapat selesai tepat waktu agar dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Risal.
Hal ini sebagaimana disampaikan dalam tinjauan lapangan Tim DJKA beserta perangkat Kementerian Perhubungan lainnya pada proyek MRT Jakarta Fase 2A, Rabu (25/10/2023).