EKBIS.CO, BLITAR -- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan hingga akhir 2023 1 juta nasabah PNM dapat memiliki NIB sehingga usahanya lebih layak dan naik kelas.
EVP Human Capital dan Operasi PNM Sasono Hantarto mengemukakan pihaknya turut melakukan pendampingan sekaligus edukasi bagi seluruh nasabah agar mereka bisa mempunyai NIB. Di Jawa Timur, edukasi diberikan kepada 1.500 ibu-ibu nasabah "PNM Mekaar".
"Nasabah merupakan masyarakat prasejahtera, sehingga perolehan NIB-pun membutuhkan bimbingan dan edukasi mulai dari pentingnya izin usaha hingga bagaimana cara mendapatkannya," kata Sasono Hantarto dalam rilis di Blitar, Senin (30/10/2023).
Sasono Hantarto dalam acara edukasi yang digelar di wisata Kampung Coklat, Kabupaten Blitar, itu menambahkan, hingga akhir Oktober 2023, PNM sudah berhasil mendampingi 645.094 nasabah atau 64 persen dari target dalam memperoleh NIB. Hal ini menjadi komitmen yang akan terus dijalani hingga para ibu nasabah dapat terus memiliki usaha yang layak dan naik kelas.
Pihaknya menambahkan, perusahaan bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan, sebab keduanya merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya. Di samping memberikan pembiayaan PNM juga memberikan pelatihan dan pendampingan mendapatkan izin usaha.
EVP Pengembangan Bisnis dan Jasa Manajemen PNM Razaq Manan Ahmad menambahkan, pihaknya juga yakin dengan 14,8 juta nasabahnya yang tadinya unbankable tidak hanya menjadi bankable, tetapi mendapatkan tiga modal utama yang selalu dijalani PNM yakni modal finansial, modal sosial, dan modal intelektual. Ketiga jenis modal tersebut diberikan secara berkesinambungan oleh PNM kepada semua nasabahnya.
"Kami tidak tutup mata bahwa masyarakat seperti nasabah kami memerlukan pendampingan agar bisa mengejar kesenjangan dalam bersaing di ketatnya persaingan pasar," kata Razaq Manan Ahmad.
PNM mengadakan edukasi kepemilikan izin usaha terutama Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada 1.500 ibu-ibu nasabah PNM Mekaar di Jawa Timur. Kegiatan itu digelar di tiga titik yakni Hall Kampung Coklat, Kabupaten Blitar, kemudian Gedung Balai Serbaguna Kelurahan Pakunden, Kota Kediri Kediri, dan Gedung Brata, Tulungagung.
Kegiatan tersebut secara garis besar memberikan pemahaman akan pentingnya perizinan usaha bagi para pelaku UMKM, terutama ibu nasabah. PNM Mekaar adalah kaum perempuan sehingga sering disebut dengan Ibupreneur, karena sasaran dari pemberian pembiayaan kepada mereka adalah membentuk sikap dan jiwa entrepreneur.
Walaupun plafon pinjaman awal dimulai dari Rp 2 juta, banyak nasabah yang seiring usahanya berkembang meningkatkan pinjaman hingga di atas Rp 5 juta. Nasabah ini yang menjadi fokus dari pelatihan yang digelar oleh PNM. Hal ini karena semakin tinggi urgensinya dalam memiliki izin nasabah.
Kegiatan dimulai dari sesi pameran lalu diskusi. Nasabah secara interaktif menanyakan kendala mereka dalam perizinan usaha kepada para narasumber. Tidak hanya itu, produk-produk mereka juga dipamerkan dalam kegiatan ini, sehingga semakin terbukanya akses dalam mengenal produk nasabah lain terutama wilayah Jawa Timur.