Bisnis Menjanjikan di Masa Pensiun
Junaidi Bachtiar memasuki pensiun sebagai marketing di sebuah Bank BUMN pada 2019 lalu. Pria 61 tahun itu sempat merasa gusar memikirkan masa depannya pasca pensiun. Karena sudah puluhan tahun bekerja sebagai karyawan kantoran, Edi takut akan stress bila tidak ada lagi aktivitas produktif. Edi adalah warga Kayu Kalek, Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.
Di awal masa pensiun, Edi mencoba usaha jual air galon secara mandiri. Ia membeli dari distributor AQUA dan menjualnya kepada tetangga-tetangga terdekat.
Meski tidak banyak, bisnis jual air galon yang dilakoni Edi lancar. Ia kemudian mendapat tawaran bergabung jadi AHS. Di mana ia tinggal menjual stok yang sudah dipercayakan pihak distributor AQUA kepada pelanggan. Edi memulai AHS pada tahun 2020. Ia melabeli usahanya dengan AHS WIS.
"Sekarang saya bisa mendapatkan omzet Rp 43 juta perbulan. Saya sudah bersyukur karena saya melakukannya sendirian. Saya tidak khawatir lagi karena sudah ada usaha yang cukup baik di masa pensiun," kata Edi.
Edi menceritakan dirinya juga memanfaatkan momen pandemi covid sebagai peluang merintis usaha. Ketika warga sudah bergerak karena PSBB, ia menghubungi teman-teman bekas kantornya untuk menawarkan antar jemput galon Aqua. Saat itu, kata Edi banyak teman-temannya tertarik.
"Pelanggan saya di awal-awal itu teman-teman sekantor saya dulu. Selain itu saya juga menawari warga door to door," ucap Edi.
Bagi Edi, mengeluti bisnis di pasa pensiun tidak semata memburu penghasilan. Edi ingin menikmati proses dan aktivitas sehari-hari untuk bertemu dan menyapa pelanggan. Walau sudah 61 tahun, Edi mengaku masih kuat antar jemput dan mengangkut puluhan galon dengan sepeda motor becaknya.
"Angkat galon sama dengan olahraga. Bisa bertemu banyak orang, bertukar pikiran dengan pelanggan. Dan syukur-syukur dapat untung buat pemasukan keluarga," papar Edi.
Sehari rata-rata Edi mengantarkan 50 galon pesanan pelanggan. Dalam sebulan, Edi mampu menyalurkan 1.500 galon AQUA. Selain Aqua galon, Edi juga menjual produk AQUA botol dan AQUA gelas.
Sama dengan yang dilakukan Duha, Edi juga memasang AHS Wis miliknya di aplikasi Google.
Edi tidak mau menjadikan usianya sebagai alasan untuk gagap teknologi. Baginya untuk menggeluti sebuah usaha, harus memahami teknologi supaya dapat mengikuti kemauan pelanggan.
"Sejak memasang AHS Wis di Google, sering saya dapat telfon dari nomor yang tidak dikenal untuk memesan AQUA. Dan saya siap mengantar jam berapapun pelanggan memesan," kata Edi lagi.
Senior Regional Sales Manager AQUA wilayah Sumatera, Hendro Marpaung, mengatakan pihaknya membuat program AHS untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan penghasilan tambahan tanpa meninggalkan rumah.
"Yang tertarik untuk ikut program hanya perlu menyediakan tempat, modal yang tidak terlampau besar, dan keinginan menjual dan menyebarluaskan pola hidup sehat melalui produk-produk AQUA," kata Hendro.
Ia menjelaskan pelaksanaan program ini selalu menitik beratkan pada peran aktif masyarakat untuk selalu ulet bekerja demi kehidupan mereka masing-masing.
“Kami selalu membantu setiap pelaku usaha di AHS menjalankan bisnis mereka masing-masing, yaitu melengkapi mereka dengan materi promosi yang diperlukan, pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan, dan program-program insentif yang bertujuan membantu setiap AHS mencapai target mereka," ujar Hendro.
Saat ini di seluruh Indonesia sudah tersebar sebanyak 15 ribu AHS. Di Sumatra Barat, AHS yang sudah berdiri sebanyak 156 unit. Khusus di Kota Padang sudah ada 142 unit AHS.