Kamis 02 Nov 2023 14:54 WIB

Investasi di Tahun Politik, Pilih Saham atau Obligasi?

Investor disarankan untuk melakukan strategi diversifikasi investasi.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta, Jumat (13/11/2020). Investor diimbau melakukan diversifikasi investasi jelang pemilu.
Foto:

Memasuki tahun politik 2024, menurut Katarina, investor sebaiknya melakukan strategi diversifikasi dalam berinvestasi. Pasalnya masih belum ada kepastian mengenai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih.

Hal ini menyebabkan kebanyakan investor menunda investasi dan belanja modalnya, sehingga cukup membuat ekonomi tidak bisa bertumbuh secepat yang seharusnya. MAMI masih menperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sedikit di atas level lima persen. 

Dengan lebih stabilnya suku bunga dan volatilitas, imbal hasil surat utang negara dan obligasi Pemerintah AS, Katarina menilai investasi di pasar obligasi akan sangat menarik. "Kebijakan suku bunga the Fed akan diikuti kebijakan suku bunga bank sentral lain sehingga dampaknya sangat positif ke pasar obligasi dan sangat diuntungkan," ujar Katarina.

Di sisi lain, diversifikasi ke instrumen saham terutama bagi investor yang memiliki profil risiko agresif dan jangka panjang juga perlu dipertimbangkan. Investor bisa memanfaatkan kesempatan untuk masuk ke pasar saham yang saat ini valuasinya sudah sangat baik, jauh di bawah rata-rata valuasi 10 tahun. 

"Jadi, strategi diversifikasi adalah langkah yang paling tepat," kata Katarina.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement