Hidayat mengaku kerap mendapat protes dari para konsumennya. Namun, dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena kenaikan harga itu sudah terjadi di tingkat pemasok.
"Katanya sih dari petaninya, panen cabai berkurang karena musim kemarau panjang," terang Hidayat.
Sementara itu, salah seorang pedagang ayam geprek di Kecamatan Indramayu, Silvi, mengeluhkan tingginya harga cabai rawit merah. Sebab, sambal untuk ayam gepreknya selama ini menggunakan cabai rawit merah.
Sejak harga cabai rawit merah melonjak, Silvi mengaku terpaksa menggantinya dengan cabai merah. Meski diakuinya, rasa sambalnya kini jadi kurang pedas.
"Ya, suka ditanya sama pelanggan, kok sambalnya sekarang kurang pedas? Tapi mau gimana lagi, saya enggak kuat kalau harus pakai cabai rawit merah, mahal sekali," ujar Silvi.