Lebih lanjut, Wiratno mengungkapkan petani masih kurang meminati pemanfaatan musuh alami dalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman. Apa alasannya?
"Pengendalian hayati kurang diminati karena efek knock down relatif tidak ada, mortalitas serangga sangat lambat, tingkat kerusakan tanaman relatif tinggi, dan sangat terpengaruh lingkungan," katanya.
Kepala Pusat Hortikultura dan Perkebunan BRIN Dwinita Wikan Utami mengatakan konsumen semakin peduli terhadap dampak residu pestisida. Sebab, residu pestisida dapat mencemari tanah, air, udara, dan produk pertanian lain.
"Sebenarnya, pasar sekarang sudah mulai menerapkan ramah lingkungan. Jadi, yang dicari produk-produk yang memang residunya minimal," kata Dwinita.