EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, inovasi teknologi digital tidak bisa dihindari. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun telah mengubah proses kerjanya dengan bantuan teknologi digital.
"Kita mengubah seluruh proses bisnis kita dengan terus mengintegrasikan digital technology dalam cara kerja kita," ujar Sri Mulyani dalam Indonesia Digital Summit 2023 di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Ia bercerita, saat menjadi menteri keuangan pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2005-2010, stafnya selalu membawa dokumen bertumpuk. Sekarang, semuanya dialihkan ke digital sehingga tidak perlu lagi belanja fotokopi atau mesin cetak. Belanja Kemenkeu pun kini lebih banyak ke teknologi.
"Kita ubah menjadi digitalized, tanda tangan digitalized. Jadi sekarang tidak ada lagi atau hampir tidak ada yang disebut dokumen yang sifatnya printing," tuturnya.
Melalui digitalisasi pula, Sri Mulyani mengatakan, semua belanja pendapatan dan pembiayaan pemerintah bisa dilihat secara satu waktu. Guna mendorong semua ini diakui butuh infrastruktur dan investasi besar.
"Dulu waktu saya jadi menteri keuangan pertama kali, untuk membuat saldo antara hari ini masuk berapa, keluar berapa, itu tidak bisa yang disebut timely, pada hari ini kita tahu. Dulu kita menunggu dulu buku sampul merah dari perbendaharaan, dicocokkan dulu dengan BI, BI lihat ke perbankan duitnya pemerintah berapa. Sekarang semuanya sudah digitalized," jelas dia.
Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa waktu lalu, sambungnya, semakin membuat masyarakat mengadopsi teknologi digital. Hanya saja, kata dia, tetap ada tantangan yang harus dihadapi seperti keamanan data, keamanan seluruh proses bisnis, dan lainnya.