Sementara itu, pekan lalu, pabrik pertama startup kendaraan listrik Neta di luar negeri mulai beroperasi di Thailand.
Startup tersebut mengatakan setelah dimulainya produksi skala besar pada kuartal pertama tahun 2024, kapasitas produksi tahunan pabrik tersebut diperkirakan akan mencapai 20 ribu kendaraan.
“Fasilitas ini akan berfungsi sebagai pusat manufaktur utama untuk kendaraan listrik Neta, khususnya model kemudi kanan, yang memenuhi kebutuhan mobilitas ramah lingkungan di Thailand dan pasar yang lebih luas,” kata perusahaan rintisan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Sejak kedatangannya di Thailand pada tahun 2022, startup ini telah mengirimkan lebih dari 12 ribu kendaraan ke negara tersebut pada pertengahan November tahun ini.
Pada tahun 2024, startup tersebut berencana memperluas jaringan penjualan globalnya hingga mencakup 50 negara dan wilayah serta mendirikan 500 outlet layanan penjualan di luar negeri.
Sedangkan Changan mengumumkan pekan lalu bahwa mereka sedang membangun pabrik kendaraan energi baru di Rayong, Thailand, yang akan memproduksi 200 ribu kendaraan per tahun, dengan kendaraan pertama yang diluncurkan dari jalur perakitan pada tahun 2025.
Produsen mobil milik negara ini memperkenalkan model di bawah lini Deepal, Avatr dan Nevo ke negara tersebut. Pada tahun 2030, mereka akan memiliki 15 model NEV di pasar Thailand.
“Kendaraan Tiongkok, terutama kendaraan energi baru, semakin populer di pasar luar negeri,” kata Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok.
Statistik dari CAAM menunjukkan bahwa lebih dari 3,92 juta kendaraan buatan China dikirim ke luar negeri dalam 10 bulan pertama tahun ini, tumbuh 59,7 persen dibandingkan tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, 995 ribu merupakan NEV, dua kali lipat angka pada periode yang sama tahun lalu.