EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memiliki fokus terhadap Indonesia dalam hal menarik minat penanam modal asing (PMA), khususnya Singapura sebagai target PMA dalam bisnis berkelanjutan.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi Nurul Ichwan mengatakan, Singapura memiliki potensi yang tinggi terhadap bisnis berkelanjutan. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa Singapura merupakan negara terdepan yang punya fokus terhadap investasi hijau di Asia Tenggara,
"Ekosistem mereka bukan hanya di sektor riil, bahkan mereka sudah mempersiapkan untuk berperan di sana. Makanya kalau mereka punya peluang, mereka tertarik untuk masuk ke Indonesia," ucap Nurul melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Berdasarkan data BKPM, nilai realisasi investasi Singapura di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2021, tercatat total nilai realisasi investasi Singapura sebesar 9,3 miliar dolar AS. Linear dengan hal tersebut, pada tahun 2022 nilainya bertambah menjadi 13,2 miliar dolar AS dan serta kuartal III tahun 2023 tercatat sejumlah 12,1 miliar dolar AS.
Khusus untuk bisnis energi baru dan terbarukan (EBT), total investasi Singapura di Indonesia mencapai 6 miliar dolar dalam kurun waktu 2018-September 2023.
Nurul menjelaskan bahwa angka tersebut akan terus bertambah hingga akhir Desember 2023 secara optimis. Hal tersebut juga sejalan dengan konsentrasi bisnis dan investasi yang mulai beralih ke arah berkelanjutan.
Nurul menyampaikan Singapura memiliki teknologi yang mutakhir di bidang EBT. Namun, negara tersebut tidak memiliki lahan yang cukup untuk mengembangkan solar panel. "Indonesia sebagai negara tetangga terdekat punya potensi untuk bisa mensuplai itu dengan membangun solar farming di Indonesia, yang kemudian listriknya bisa diekspor ke Singapura jadi jadi energi listrik hijau," kata Nurul.
Nurul juga menambahkan bahwa Indonesia menjadi bagian bagi Singapura untuk berinvestasi. Salah satu langkah dari beberapa strateginya adalah Indonesia akan melakukan ekspansi kegiatan usaha dengan membangun kawasan industri di Indonesia, baik Batam maupun di Jawa Timur.