EKBIS.CO, TANJUNG SELOR -- Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Utara bekerja sama dengan Camat Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, membangun Tugu Rupiah Berdaulat. BI juga memperkenalkan sistem pembayaran QRIS dan Bangga Paham Rupiah di perbatasan.
“Tugu ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan terhadap rupiah, tetapi akan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata Pulau Sebatik, khususnya Sebatik Tengah,” kata Camat Sebatik Tengah, Aris Nur, di Nunukan, Ahad (10/12/2023).
Aris juga menekankan pentingnya program kegiatan bersama Bank Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan cinta masyarakat terhadap mata uang rupiah.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Utara Ganang Suryo Anggoro mengatakan, pembangunan Tugu Rupiah bukan hanya sekadar struktur fisik, melainkan juga merupakan bagian dari upaya menumbuhkan nasionalisme.
“Terima kasih atas izin dan dukungan yang diberikan oleh pihak pemerintah daerah setempat,” ujarnya.
Ganang menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk membangun tugu, melainkan juga untuk menyosialisasikan cinta, bangga dan pemahaman terhadap mata uang rupiah. Ia menginformasikan kebijakan terkait alat pembayaran, tidak hanya akan bergerak dalam transaksi tunai, tetapi juga akan melibatkan transaksi nontunai, khususnya dalam bentuk digital, yaitu QRIS.
Lebih lanjut, beliau mengungkapkan bahwa Indonesia dan Malaysia telah memiliki kerja sama untuk pembayaran lintas negara dengan mata uang masing-masing, tapi sekarang dapat dilakukan secara nontunai menggunakan QRIS.
“Implementasi lebih lanjut mengenai hal ini akan terus diinformasikan kepada masyarakat secara terperinci,” ujarnya.
Ganang juga berharap bahwa Tugu Rupiah ini tidak hanya menjadi simbol fisik semata, tetapi juga menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
“Suatu saat tempat ini menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menarik untuk dikunjungi tetapi juga menjadi tempat kegiatan ekonomi baru dapat berkembang,” katanya.
Kehadiran Tugu Rupiah Berdaulat ini, masyarakat Pulau Sebatik semakin mencintai dan bangga terhadap mata uang rupiah serta dapat mengembangkan potensi ekonomi di sekitarnya.