EKBIS.CO, SURAKARTA -- Studio rekaman pertama di Indonesia yang berlokasi di Kota Solo, Jawa Tengah, Lokananta berhasil menorehkan pendapatan sebanyak Rp 825 juta dalam waktu empat bulan beroperasi pascarevitalisasi pada 10 Juni 2023.
"Untuk pendapatan, sejak diresmikan hingga Oktober sudah positif. (Total) Rp 825 juta dari event saja untuk revenue," kata Kepala Divisi Restrukturisasi dan Revitalisasi 2 PT Perusahaan Pengelola Aset, Ridha Farid Lesmana saat dikonfirmasi di Surakarta, Selasa (12/12/2023).
Ridha menjelaskan pendapatan Lokananta tersebut berasal dari 45 event di antaranya konser musik, workshop, pameran dan pagelaran seni dengan total pengunjung kawasan Lokananta telah mencapai 125.221 orang. Beberapa event besar yang memanfaatkan lahan berkonsep commercial dan creative hub tersebut adalah pelatihan UMKM dari Google dan YouTube, Festival Film Merdeka, pagelaran wayang, Design Week hingga sejumlah event olahraga dari KONI.
"Lokananta diharapkan bisa jadi creative hub dan commercial hub untuk wadah pelaku UMKM. Dari sisi keuangan untuk Lokananta sendiri secara garis besar sebelum Lokananta dioptimalisasi meningkat sampai Oktober dan harapannya ke depan bisa lebih tapi poinnya finansial bukan satu satunya objektif," ucapnya.
Kementerian BUMN melalui PT Danareksa (Persero)-PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dengan dukungan dari Pemerintah Kota Solo menghidupkan kembali aset milik Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) itu dengan merevitalisasi dan melakukan optimalisasi aset Lokananta. Revitalisasi Lokananta dilakukan dengan tetap melestarikan cagar budaya dan arsip historis. Pelibatan masyarakat sekitar dalam konteks ekonomi terlihat dari tenant food and beverage yang 90 persennya berasal dari Kota Surakarta dan sekitarnya dengan occupancy unit mencapai 85 persen. Begitu juga dengan tenant UMKM yang menjual aneka merchandise, pernak-pernik hingga toko aksesoris dengan porsi 85 persen berasal dari Kota Surakarta dan sekitarnya.
Dalam jangka pendek yakni 2023 dan 2024, PT PPA berfokus pada revitalisasi fisik berupa pembangunan aset fisik tahap berikutnya yakni live house dan boulevard, pengarsipan dan valuasi vinyl, master reel dan koleksi sejarah Lokananta, hingga monetisasi aset inventori Lokananta. Dalam jangka panjang akan dilakukan IP management melalui IP archiving dan audit agar dapat divaluasi dan di monetisasi bekerjasama dengan Over The Top seperti Spotify, Joox, Apple Music, dan Langit Musik.