EKBIS.CO, JAKARTA -- Skor indeks literasi keuangan sudah cukup tinggi dan hal ini terbilang positif karena menandakan masyarakat mulai teredukasi literasi keuangan dengan baik, kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi.
Katadata Insight Center (KIC) melalui platform tSurvey merilis indeks literasi keuangan bertajuk Literasi dan Inklusi Keuangan (LINK). Indeks ini bertujuan mengukur tingkat pemahaman masyarakat terhadap berbagai produk dan layanan jasa keuangan di Tanah Air.
Berdasarkan indeks Link 2023, terkini Indonesia mendapat skor indeks literasi keuangan sebesar 69,7. Selain itu, hasil riset juga menunjukkan inklusi keuangan nasional memperoleh skor awareness sebesar 64,3 persen.
"Kalau masyarakat teredukasi dengan baik, ini bisa menghindarkan masyarakat dari skema penipuan dan di sisi lain juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Friderica dalam acara peluncuran indeks literasi dan inklusi keuangan (LINK) yang dilanjutkan dengan pemutaran film Gampang Cuan melalui keterangan di Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Pada indeks ini, terdapat tiga parameter pengukuran, yakni perilaku keuangan, sikap terkait keuangan, dan pengetahuan keuangan. Indeks Link dibuat menggunakan metode kuantitatif survei terhadap 5.000 responden berusia 18-55 tahun. Riset dilakukan dengan platform data collection tSurvey yang mampu menjangkau responden secara akurat dengan memanfaatkan kapabilitas telco data insight. Sedangkan penyelenggaraannya digelar pada 12-16 Juni 2023.
Sebelumnya, dalam indeks literasi keuangan yang dikeluarkan oleh Organisation for Economic CO-Operation Development (OECD) 2020, Indonesia memperoleh skor 66,5. Skor ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-6 di lingkup global.