Jumat 15 Dec 2023 19:40 WIB

Aceh Dinilai Bisa Pasok Komoditas Cabai ke Jawa

Produksi cabai merah maupun cabai rawit di Aceh selalu surplus setiap tahun.

Red: Fuji Pratiwi
Petani memetik cabai merah saat panen di Desa Cot Seulamat, Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Kamis (29/12/2022).
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Petani memetik cabai merah saat panen di Desa Cot Seulamat, Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Kamis (29/12/2022).

EKBIS.CO, BANDA ACEH -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebutkan Aceh merupakan daerah penghasil cabai sehingga daerah berjuluk Tanah Rencong itu bisa memasok komoditas tersebut ke Jawa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Aceh ini ternyata penghasil cabai. Di sini (harga) cabai Rp 32 ribu (per kilogram), di Jawa Rp 120 ribu (per kilogram)," kata Zulkifli saat berkunjung ke pasar tradisional di Kota Lhokseumawe, Jumat (15/12/2023).

Baca Juga

Oleh karena itu, kata Zulkifli, bagaimana cara agar komoditas cabai hasil panen petani di provinsi paling barat Indonesia itu dapat dikirim ke Jawa, dan Kemendag RI juga siap membantu biaya pengangkutan. "(Biaya) transportasinya nanti kita bantu. Wah, itu untung besar, coba siapa yang bisa kirim cabai ke sana (Jawa),” ujarnya.

Ia berharap petani, pedagang, pengusaha, serta berbagai unsur pemangku kepentingan di provinsi paling barat Indonesia itu untuk terus bersama-sama mengupayakan agar Aceh dapat memasok komoditas cabai ke Pulau Jawa. "(Kalau harga) cabai di Jawa Rp 50 ribu (per kilogram), cepat (laku), baru datang langsung diambil orang itu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Chairil Anwar mengatakan untuk angka produksi cabai merah maupun cabai rawit selalu surplus setiap tahun. "Jadi untuk Aceh, kita cabai merah dan cabai rawit itu surplus. Sentra (produksi) kita masih tetap di Kabupaten Pidie, Aceh Tengah, Bener Meriah," ujarnya.

Pada 2022, produksi cabai merah pada mencapai 98.084 ton dengan luas panen 7.015 hektare dan produksi cabai rawit sebanyak 65.308 ton dengan luas panen 4.639 hektare. Selama ini, lanjut dia, petani-petani di daerah sentral produksi cabai itu juga ada yang sudah membuat kontrak kerjasama dengan pengusaha dari luar Aceh, salah satunya dari Provinsi Riau, untuk menyuplai cabai ke daerah itu.

"Jadi petani-petani kita disana juga sudah buat kontrak dengan provinsi lain seperti dengan Riau mereka sudah buat kerjasama. Kadang-kadang kita lihat walau panen banyak, api harganya tetap stabil, mereka banyak mengirim ke provinsi lain," ujarnya.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement