EKBIS.CO, JAKARTA -- Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin menilai faktor opsi merek menjadi salah satu faktor yang menjadi penentu minat masyarakat untuk membeli motor listrik.
Rachmat menerangkan saat ini terdapat 17 merek motor listrik yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen. Akan tetapi, dari semua merek tersebut belum ada dari merek dominan yang menguasai pasar motor di Indonesia sehingga peminat motor listrik masih rendah.
"Jadi, mungkin orang saat ini melihat 'Biasanya saya beli motornya merek X, Y, atau Z'. Nah, ini merek (motor listrik) ini di luar X, Y, atau Z," kata Rachmat dalam sebuah sesi diskusi di Menara Kadin, Jakarta Selatan pada Jumat (15/12/2023).
Oleh karena itu, dia mendorong produsen motor dominan yang menguasai pasar motor di Indonesia untuk ikut terjun ke industri kendaraan listrik guna mendorong minat masyarakat untuk membeli motor listrik. "Mungkin nanti perlu ada branding dulu nih, mengenai motor-motornya dan hopefully mungkin ada beberapa old players ikut masuk, yang juga bisa menggairahkan," ujar Rachmat.
Berdasarkan laman Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (SISAPIRa), per Jumat (15/12) masih ada sisa kuota 182.017 unit motor listrik yang belum tersalurkan. Padahal, pemerintah menargetkan sebanyak 200 ribu motor listrik baru harus terjual tahun ini melalui program subsidi kendaraan listrik. Menurut Rachmat, jumlah realisasi penyaluran motor listrik yang masih jauh dari target karena program pemberian insentif yang baru diluncurkan pada 19 September lalu.
Kendati demikian, Rachmat optimistis target penyaluran 200 ribu motor listrik bisa tercapai pada 2024 karena sejumlah merek akan merilis produk motor listriknya pada tahun depan. Selain itu, dia melihat angka penjualan harian motor listrik di Indonesia cukup baik.
"Misalnya yang Indonesia ada, Honda juga udah keluarin, dan lain-lain juga udah mulai produk-produk. Semakin produknya luas, harapan kita bakal lebih baik lagi." kata Rachmat.