Selasa 26 Dec 2023 14:10 WIB

Kemendag Pastikan Harga Bapok Stabil dan Inflasi Terkendali

Realisasi program DMO telah mendekati 100 persen dengan proporsi Minyakita terjaga.

Red: Lida Puspaningtyas
Pedagang menunjukkan minyak goreng kemasan rakyat MinyaKita yang dijual di kiosnya di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/12/2023). Pemerintah berencana melakukan penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan rakyat MinyaKita dari Rp14 ribu menjadi Rp15 ribu per liter. Namun, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, kenaikan HET MinyaKita masih harus dibahas lebih lanjut dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pedagang menunjukkan minyak goreng kemasan rakyat MinyaKita yang dijual di kiosnya di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/12/2023). Pemerintah berencana melakukan penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan rakyat MinyaKita dari Rp14 ribu menjadi Rp15 ribu per liter. Namun, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, kenaikan HET MinyaKita masih harus dibahas lebih lanjut dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan menjamin harga barang kebutuhan pokok (bapok) stabil dan terkendali serta inflasi sesuai target selama periode Natal 2023 dan tahun baru 2024.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, pemerintah menjamin harga dan pasokan bapok terkendali sehingga inflasi tetap terjaga sesuai target," ujar Zulkifli melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (26/12/2023).

Baca Juga

Menurut Zulkifli, periode Natal 2023 dan tahun baru 2024 menjadi tonggak manis terjaganya stabilitas pasokan dan harga barang kebutuhan pokok sepanjang 2023. Pasalnya, Inflasi secara tahun kalender (berjalan) atau pada November tercatat sebesar 2,19 persen.

"Artinya terkendali dan masih dalam sasaran inflasi 2-4 persen. Sedangkan pada tahun sebelumnya tercatat sebesar 2,86 persen," katanya.

Kemendag secara periodik terus melakukan pemantauan harga dan pasokan melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP).

Berdasarkan hasil pantauan 679 pasar di 503

kabupaten/kota pada Jumat, (22/12), secara umum harga bapok dibanding seminggu sebelumnya cenderung stabil. Komoditas aneka cabai mulai turun sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, dan Sulawesi seiring pasokan yang berangsur meningkat.

Secara nasional, harga cabai merah keriting turun menjadi Rp 63.700/kilogram dibanding minggu sebelumnya yang tercatat Rp 72.800/kilogram, cabai merah besar Rp 64.600/kilogram sebelumnya Rp 71.900/kilogram, dan cabai rawit merah Rp 89.800/kilogram sebelumnya Rp 97.100/kilogram.

Sementara harga beberapa komoditas lainnya terpantau stabil. Komoditas tersebut antara lain tepung terigu Rp 13.200/kilogram, daging ayam ras Rp 36.200/kilogram, telur ayam ras Rp 29.400/kilogram, dan bawang putih Rp 33.000/kilogram.

Selain itu, komoditas beras, khususnya beras medium secara nasional stabil dengan harga Rp 13.700/kilogram dan beras premium Rp 15.100/kilogram. Stabilitas harga beras tersebut ditopang program beras SPHP pemerintah dengan capaian realisasi distribusi mencapai lebih dari 1,1 juta ton.

Di sisi lain, harga minyak goreng juga terpantau stabil sepanjang 2023. Stabilitas harga ini ditopang program Domestic Market Obligation (DMO) yang mampu menjaga pasokan minyak goreng dalam negeri.

Menjelang Natal dan tahun baru atau dalam tiga bulan terakhir, realisasi program ini telah mendekati 100 persen dengan proporsi Minyakita terjaga 35 persen.

Adapun untuk harga rata-rata nasional minyak goreng curah tercatat Rp 14.500/liter, Minyakita Rp 15.100/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 20.600/liter. Sedangkan untuk komoditas gula pasir mengalami sedikit fluktuasi jika dibanding bulan sebelumnya sehingga menjadi Rp 17.300/kilogram.

Selain itu, harga komoditas bawang merah juga mengalami fluktuasi menjadi Rp 35.600/kilogram. Namun kenaikan ini menuju kewajaran karena sebelumnya harga bawang merah berada pada level yang sangat rendah.

sumber : ANTARA
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement