Kamis 11 Jan 2024 07:43 WIB

Toyota Indonesia Ekspor 285 Ribu Unit Mobil ke 100 Negara

Ekspor Toyota Indonesia meliputi 11 varian termasuk mobil elektrifikasi.

Red: Firkah fansuri
Toyota Indonesia berhasil mengekspor 9.400 unit kendaraan elektrifikasi dari total ekspor CBU T-brand sebanyak 285.000 unit kendaraan selama 2023. Selain dari Kijang Innova Zenix Hybrid yang mencatatkan angka ekspor hampir 3.000 unit, kontribusi ekspor kendaraan elektrifikasi Toyota Indonesia juga disumbangkan oleh varian Yaris Cross Hybrid yang baru diluncurkan pada pertengahan 2023 dengan jumlah mencapai lebih dari 6.400 unit.
Foto: Toyota Indonesia
Toyota Indonesia berhasil mengekspor 9.400 unit kendaraan elektrifikasi dari total ekspor CBU T-brand sebanyak 285.000 unit kendaraan selama 2023. Selain dari Kijang Innova Zenix Hybrid yang mencatatkan angka ekspor hampir 3.000 unit, kontribusi ekspor kendaraan elektrifikasi Toyota Indonesia juga disumbangkan oleh varian Yaris Cross Hybrid yang baru diluncurkan pada pertengahan 2023 dengan jumlah mencapai lebih dari 6.400 unit.

 

 

Baca Juga

JAKARTA-Toyota Indonesia mengekspor lebih dari 285 ribu unit sepanjang tahun 2023. Ekspor kendaraan dengan merek Toyota tersebut dikirim ke 100 negara di kawasan Asia, Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, Australia, dan Oceania. 

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto mengatakan selama tahun 2023, situasi dan kondisi ekonomi global dihadapkan krisis ekonomi untuk memerangi inflasi, hingga konflik geo politik di sejumlah negara-negara dunia. 

“Walaupun pencapaian ekspor CBU model Toyota sedikit menurun sekitar 3 persen pada tahun 2023 dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2022, namun kami sebagai bagian dari industri otomotif nasional terus berusaha dan bekerja keras memberikan pencapaian ekspor kendaraan T-brand,” kata Nadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/1/2023) malam.

Menurutnya sebanyak 11 varian, baik kendaraan berteknologi pembakaran internal (ICE) dan elektrifikasi dengan tujuan mempertahankan posisi Indonesia menjadi basis produksi dan ekspor global. “Tentunya berkat dukungan, kolaborasi, kerjasama dengan Pemerintah, masyarakat, juga berbagai stakeholder pendukung,”  ujar Nandi. 

Nandi mengatakan optimisme performa kendaraan elektrifikasi pun menorehkan catatan angka positif. Kijang Innova Zenix Hybrid mencatatkan angka ekspor hampir 3.000 unit. Sementara varian Yaris Cross Hybrid yang baru meluncur di pertengahan tahun 2023, diekspor sebanyak lebih dari 6.400 unit ke konsumen mancanegara. “Kedua varian kendaraan elektrifikasi ini memperoleh respons positif di negara-negara kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah,” ucapnya.

Optimisme di tahun 2023 sebagai masa pemulihan pascaterlepas dari tantangan pandemi, faktanya harus menghadapi berbagai kondisi di luar prediksi. Krisis geo politik global yang masih berlanjut antara Rusia-Ukraina membawa dampak nyata terhadap terganggunya rantai pasok global. 

Transformasi melalui pengembangan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi seperti hilirisasi sumber daya alam (SDA), pengembangan industri baterai dan kendaraan listrik, pengembangan ekonomi digital berkelanjutan yang inklusif, serta pengembangan ekosistem hijau, diproyeksikan menjadi strategi yang dapat diimplementasikan.

Veloz dan Fortuner tercatat menjadi kendaraan pabrikan TMMIN yang menyumbangkan performa ekspor dengan total lebih dari 106 ribu unit kendaraan selama setahun kebelakang. Selain melakukan ekspor kendaraan utuh, Toyota Indonesia juga melakukan ekspor kendaraan dalam bentuk terurai (CKD), ekspor mesin, komponen dan alat pendukung produksi (dies & jigs). 

Toyota Indonesia telah memulai produksi secara lokal produk elektrifikasi melalui Kijang Innova Zenix serta Yaris Cross varian hybrid dengan baterai yang merupakan komponen inti dari teknologi elektrifikasi ini dirakit oleh anak bangsa di Pabrik Karawang Plant 1. 

Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam mengatakan pada tahun 2023, ekspor kendaraan elektrifikasi Toyota Indonesia mencapai total 9.400 unit. Angka ini menunjukkan bahwa sebagai produk ekspor berteknologi tinggi dan berdaya saing global, produk otomotif buatan dalam negeri telah mendukung performa ekspor otomotif nasional, karena diterima dengan baik oleh pasar internasional.

“Kami juga melakukan beragam aktivitas ekspansi demi mengoptimalkan kinerja ekspor, seperti menambah negara tujuan ekspor ke pasar non tradisional juga diversifikasi model ekspor kendaraan seperti Fortuner cash carrier ke Vietnam dan Fortuner Escort ke Palau,” ujar Bob.

Menurut Nandi Tahun 2024 menjadi tahun menantang karena masih dibayang-bayangi ketidakpastian ekonomi dunia. Indonesia diharapkan dapat menjadi salah satu negara penopang dengan pertumbuhan ekonomi yang masih positif, agar berkontribusi bagi pemulihan ekonomi. 

Sejumlah lembaga dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada level 5 persen diantaranya, IMF yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5 persen, Bank Dunia 4,9 persen. Sementara Pemerintah menargetkan hingga 5,2 persen. Proyeksi tersebut cukup tinggi jika direfleksi dengan sejumlah kondisi yang dihadapi Indonesia di tahun sebelumnya. 

“Di tahun yang cukup menantang, kami menargetkan kinerja ekspor kendaraan T-brand dapat menyamai level yang sama di tahun 2023 atau naik 3 persen menyentuh level 300 ribu unit. Sejumlah upaya kami lakukan untuk mengakselerasi performa ekspor industri otomotif nasional dengan menghadirkan varian kendaraan elektrifikasi lengkap sesuai dengan kebutuhan konsumen global” ungkap Nandi Julyanto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement