EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan salah satu kerja sama yang dibungkus dari kunjungan ke Venezuela adalah PT Pertamina (Persero) akan mulai melakukan operasional di lapangan migas milik M&P di Venezuela. Cadangannya ditaksir mencapai 12 miliar barel minyak mentah.
"Pertamina kan sudah ambil alih sahamnya M&P. Mereka punya lapangan di Venezuela. Jadi, itu ambil bekasnya Shell. Jadi kita harus jaga aset itu," kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (2/2/2024).
Arifin mengatakan lapangan migas Pertamina di luar negeri mencatatkan prestasi yang cukup progresif. Oleh itu, pengembangan lapangan di luar negeri menjadi strategi untuk mencukupi kebutuhan minyak mentah di Indonesia.
"Pertamina kan punya lapangan juga di Aljazair dan beberapa lapangan lain. Ini bagus untuk bisa meningkatkan produksi migas kita," kata Arifin.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro menjelaskan produksi minyak mengalami pertumbuhan baik dari kontribusi domestik maupun lapangan di internasional.
"Produksi kami mengalami pertumbuhan. Prognosanya hingga akhir tahun bisa mencapai 417 dari lapangan domestik," kata Wiko.
Sedangkan untuk lapangan internasional, kata Wiko mengalami kontribusi yang signifikan. Pada tahun 2022 silam, produksi dari lapangan Pertamina di Internasional hanya 97 ribu barel per hari. Namun, di akhir tahun ini diproyeksikan bisa mencapai 151 ribu barel per hari.
"Khususnya kenaikan produksi dari lapangan kami di Irak dan Aljazair. Ini mengalami pertumbuhan yang baik," kata Wiko.
Kontribusi lapangan internasional membuat pertumbuhan produksi minyak Pertamina mengalami kenaikan hampir 10 persen. Total produksi minyak pada tahun 2022 mencapai 514 ribu barel, sedangkan di tahun ini diproyeksikan mencapai 568 ribu barel.