EKBIS.CO, JAKARTA — PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi menetapkan skema tarif dinamis atau dynamic pricing untuk seluruh perjalanan Kereta Cepat Whoosh keberangkatan Februari 2024. Dengan adanya tarif yang dinamis tersebut, penumpang sudah dapat memesan tiket Whoosh mulai dari Rp 150 ribu.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa membeberkan tarif yang ditetapkan antara lain Rp 150 ribu, Rp 175 ribu, Rp 200 ribu, Rp 225 ribu hingga Rp 250 ribu untuk kelas Premium Economy.
“Dengan adanya Dynamic Pricing, calon penumpang diharapkan dapat membuat rencana perjalanan yang sesuai dengan kebutuhan dan tarif yang diinginkan," kata Eva dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (6/2/2024).
Dia menjelaskan, tarif termurah untuk perjalanan Halim-Padalarang-Tegalluar contohnya ada di keberangkatan pukul 19.15 WIB, 20.05 WIB, 20.30 WIB dengan tarif antara Rp 150 ribu. Lalu untuk Rp 175 ibu untuk perjalanan di luar musim liburan atau akhir pekan.
Sedangkan tarif terendah untuk relasi Tegalluar - Padalarang-Halim, contohnya berlaku pada keberangkatan 07.55 WIB, 08.45 WIB, 09.10 WIB, 09.47 WIB, 10.20 WIB, dan 10.55 WIB dengan tarif Rp150 ribu. Lalu Rp 200 ribu untuk perjalanan di luar musim liburan atau akhir pekan.
"Untuk mengetahui dan mendapatkan rute dan jadwal dengan tarif dinamis lainnya, calon penumpang dapat mengakses aplikasi Whoosh, situs, Ticket Vending Machine dan Loket resmi di stasiun serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking," ujar Eva.
Penentuan tarif tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor sepert jam sibuk (peak hour) atau jam non sibuk (off peak hour). Begitu juga dengan momen liburan (high season) atau non liburan (low season) serta hari kerja ataupun akhir pekan.
"Dynamic pricing ini akan memberikan nilai tambah bagi penumpang. Adanya fleksibilitas harga diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik kepada masyarakat. Penerapan dynamic pricing ini akan terus dipantau dan dievaluasi agar dapat terus sesuai dengan kebutuhan penumpang dan operasional Whoosh,” ungkap Eva.