Hadriansah mengaku sangat senang menjalani bisnis sebagai AgenBRILink karena bisa membantu banyak orang. Pandemi Covid-19 pada 2019 misalnya telah memberi dampak bagi masyarakat dimana banyak orang kehilangan pekerjaan. Lewat keagenan tersebut ia bisa membuka lapangan pekerjaan untuk saudara yang membutuhkan. Selain itu, pengetahuannya tentang transaksi perbankan juga makin bertambah.
“Sejak gabung jadi AgenBRILink, kami lebih paham tentang sistem perbankan. Banyak kenal orang-orang perbankan, tahu cara transaksi yang benar. Lalu kita juga belajar jika ada transaksi gagal bagaimana cara komplainnya. Banyak pembelajaran berharga terkait transaksi digital seperti ini,” ceritanya lagi.
Selain itu, ia menambahkan, BRI juga selalu memberikan support untuk agen BRILink seperti lewat kompetisi berhadiah. Menurutnya, hal tersebut membuat para agen semakin semangat bekerja.
“Kalau pun nggak menang juga tidak masalah, ini saya anggap sebagai sebagai penyemangat saja dalam memberikan pelayanan untuk masyarakat. Terima kasih untuk BRI karena sudah membuka peluang menjadi Agen BRILink. Mudah-mudahan semakin sukses untuk BRI,” pungkasnya.
Di tempat berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengungkapkan layanan Agen BRILink hadir untuk memudahkan masyarakat untuk bisa mengakses layanan perbankan. Selain transaksi tarik tunai, juga terdapat layanan untuk kebutuhan harian masyarakat seperti pembayaran tagihan listrik, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, setoran pinjaman, memberikan layanan referral pembukaan rekening tabungan BSA maupun pinjaman, dan transaksi lainnya.
Hingga Desember 2023, BRI mencatat jumlah AgenBRILink tercatat lebih dari 740 ribu agen dengan volume transaksi sebesar Rp 1.427 triliun.
“AgenBRILink merupakan bukti nyata economic sharing yang dilakukan oleh BRI, karena fee yang diperoleh para agen bisa mencapai 2-3 kali lipat dari yang diterima oleh BRI. Dengan menjadi agen, masyarakat dapat meningkatkan pendapatan dan pada ujungnya dapat meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial mereka,” kata Supari.