EKBIS.CO, PALANGKA RAYA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng) menilai berbagai program dan kegiatan yang merupakan terobosan atau inovasi pemerintah daerah berperan penting dalam mendukung berkembangnya perekonomian.
"Di Kalimantan Tengah ada berbagai program yang merupakan terobosan dari pemerintah daerah yang sangat bagus untuk didukung serta kembangkan bersama. Seperti pengembangan klaster tambak udang vaname di Sukamara, maupun pengembangan klaster petani padi dan jagung di Gunung Mas," kata Kepala OJK Kalteng, Otto Fitriandy dihubungi dari Palangka Raya, Jumat (9/2/2024).
Otto berharap ke depan program klaster tambak udang vaname ini dapat terus bertumbuh dan berkembang. Di era digitalisasi semua dituntut mampu mengikuti perkembangan zaman termasuk dari sisi pengelolaan, pemasaran dan penjualan.
"Seperti halnya program budi daya ini ke depan dapat bekerja sama untuk mengembangkan budi daya perikanan menggunakan teknologi pintar yang tentunya ramah lingkungan dan lebih ekonomis," kata Otto.
Dia menjelaskan, berdasarkan daftar rencana yang telah dilaporkan melalui Sistem Informasi TPAKD Sukamara, terdapat daftar rencana jenis program Kredit Pembiayaan Sektor Prioritas (Kredit Kemitraan Budidaya Udang Vaname). "Ini merupakan salah satu bentuk dukungan dari lembaga jasa keuangan terhadap pengembangan program maupun kegiatan yang diinisiasi oleh pemerintah daerah tersebut," ujarnya.
Sama halnya dengan terobosan lain dengan melihat potensi ekonomi daerah yang ada di wilayah Kalimantan tengah, yakni skema pembiayaan klaster petani padi dan jagung di Gunung Mas yang juga harus didukung untuk terus berlanjut.
Berkaitan program ini, Bank Kalteng bersama Pemerintah Kabupaten Gunung Mas berkolaborasi mendukung para petani dalam pengembangan pertanian komoditas jagung dan padi. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara keduanya dalam pelaksanaan program kemitraan pengembangan komoditas jagung dan padi.
"Perjanjian kerja sama ini dalam hal penyaluran pembiayaan kepada petani jagung di Gunung Mas yang pembayaran kredit dilakukan setelah panen, atau biasa disebut dengan yarnen yakni bayar setelah panen," terang Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Kalteng Marzuki.
Dia menjelaskan sesuai arahan Gubernur Sugianto Sabran, Bank Kalteng juga berfokus untuk mendukung pengembangan sektor pertanian dan sektor produktif lainnya melalui pembiayaan dengan suku bunga tiga persen. "Program ini kami sebut dengan UMKM Berkah maupun Betang Berkah, sekaligus sebagai upaya kredit melawan rentenir," kata dia.
Dia menjelaskan tahun depan Bank Kalteng menggelontorkan dana Rp 300 miliar-Rp 500 miliar untuk sektor pertanian dan sektor produktif lainnya dengan suku bunga tiga persen.
Marzuki menegaskan, dalam kerja sama dengan Pemkab Gunung Mas ini, Bank Kalteng tidak hanya sekadar menyalurkan pembiayaan namun juga melaksanakan program literasi inklusi dan edukasi keuangan kepada para petani.