EKBIS.CO, JAKARTA — Sejumlah perusahaan seperti McDonalds dan Unilever Indonesia mulai melakukan sejumlah upaya untuk mengurangi dampak boikot. Hingga saat ini aksi boikot produk yang terafiliasi dengan Israel masih terus dilakukan.
Upaya yang dilakukan antara lain dengan menggandeng tokoh agama hingga membuka gerai atau fasilitas sedekah. Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menilai upaya tersebut bisa mengurangi dampak boikot.
“Kehadiran tokoh-toloh ulama saya perkirakan akan sedikit mengurangi dampak boikot,” kata Piter kepada Republika, Ahad (11/2/2023).
Dengan upaya tersebut, Piter menuturkan upaya tersebut bisa membuat sebagian masyarakat akan kembali mengkonsumsi. Khususnya mengkonsumsi barang-barang yang tadinya tidak berani dikonsumsi karena adanya seruan boikot.
Sebelumnya, Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap mengatakan sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi tantangan eksternal tersebut. Upaya pertama, perseroan memulai upaya pemberantasan informasi palsu atau hoaks yang telah beredar di berbagai sosial media. Perseroan terus mengoreksi hoaks, serta memastikan bahwa konsumen menerima informasi yang valid.
Upaya kedua, Unilever Indonesia menggandeng masyarakat, berbagai komunitas, hingga tokoh-tokoh agama dalam memberantas misinformasi yang beredar. “Kami (Unilever Indonesia) bekerja sama dengan komunitas, masyarakat, tokoh-tokoh agama dan komunitas masjid untuk memulihkan sentimen ini di setiap toko dan setiap daerah,” jelas Benjie.
Upaya ketiga, Unilever Indonesia akan terus memantau fluktuasi terhadap tingkat inflasi pada komoditas tertentu. Lebih lanjut, Benjie menekankan bahwa perusahaan tetap fokus pada pertumbuhan jangka panjang dengan melaksanakan lima prioritas strategis, termasuk memperkuat dan mengembangkan portofolio produk, membangun kekuatan eksekusi, dan menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari perusahaan.
Sementara itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan PT Rekso Nasional Food pemegang waralaba McDonald’s di Indonesia mengumumkan kerja sama untuk membantu masyarakat untuk semakin mudah bersedekah. Seluruh restoran McDonald’s di Indonesia akan dipasangi poster berisi kode QR khusus yang memungkinkan masyarakat bersedekah untuk membantu sesama.
"Siapa pun di bangsa ini yang mau memfasilitasi kebaikan, kedermawanan, pembayaran zakat infak sedekah itu pasti kami menyambut dengan baik karena pada prinsipnya Baznas itu bukan semangat mengumpulkan dana sedekah, tetapi ingin menjadikan sedekah berbagi kedermawanan ini menjadi bagian dari gaya hidup,” kata Pimpinan Baznas Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan, Senin (5/2/2024).
Dia menjelaskan, pada awal kerja sama, program tersebut akan berlangsung dari 1-20 Februari 2024 dan ditujukan untuk membantu Palestina. Kerja sama tersebut juga menjadikan McDonald’s Indonesia sebagai restoran cepat saji pertama yang menjadi mitra penghimpun sedekah Baznas untuk membantu kemanusiaan.
“Untuk kategori mitra perusahaan resto cepat saji, ini baru pertama dan mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh untuk restoran cepat saji lainnya karena bagi Baznas ada hadis yang mengatakan bahwa barang siapa yang memfasilitasi kebaikan itu, maka pahalanya sama dengan orang yang melakukan kebaikan tersebut dan itu semangat kita juga sebagai amil,” jelas Rizaludin.
McDonald’s Indonesia memperkenalkan program Mekdi untuk Kemanusiaan yang bertujuan untuk membantu masyarakat dan komunitas di Indonesia. Selain itu tidak menutup kemungkinan di luar negeri juga membutuhkan bantuan dari banyak pihak.
Selain itu, McDonald’s Indonesia juga menyerahkan bantuan kemanusiaan tahap kedua berupa seribu selimut untuk warga Palestina yang tengah menghadapi musim dingin. Bantuan kedua tersebut merupakan gabungan dari donasi perusahaan dan juga didukung oleh penggalangan dana karyawan PT Rekso Nasional Food yang dikumpulkan sejak 23 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh perwakilan PT Rekso Nasional Food kepada Pimpinan Baznas RI.