EKBIS.CO, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia pada 2024 tetap mencatat surplus. Hal tersebut didukung oleh berlanjutnya surplus neraca transaksi modal dan finansial.
“Ini sejalan dengan tetap positifnya aliran masuk modal asing dipengaruhi oleh persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik yang lebih baik dan imbal hasil investasi yang menarik,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Februari 2024, Rabu (21/2/2024).
Sementara itu, Perry mengungkapkan transaksi berjalan juga tetap sehat. Dia memperkirakan transaksi berjalan juga mencatat defisit rendah dalam kisaran 0,1 persen sampai dengan 0,9 persen dari produk domestik bruto (PDB). Perry mengungkapkan saat ini NPI tetap baik dan mendukung ketahanan eksternal. NPI pada 2023 diperkirakan mencatat surplus yang ditopang oleh defisit transaksi berjalan yang terbatas dan surplus transaksi modal dan finansial.
“Perkembangan terkini menunjukkan surplus neraca perdagangan masih berlanjut pada Januari 2024 sebesar 2,0 miliar dolar AS dipengaruhi oleh ekspor nonmigas yang kuat,” jelas Perry.
Di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, Perry menyebut aliran masuk modal asing di pasar keuangan domestik terus berlanjut. Hal tersebut tecermin dari investasi portofolio yang mencatat net inflows sebesar 3,1 miliar dolar AS pada kuartal I 2024 (hingga 19 Februari 2024).
Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Januari 2024 tetap tinggi sebesar 145,1 miliar dolar AS. “Ini setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor,” tutur Perry.