EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan faktor utama yang dapat menjadikan program PNM Mekaar berhasil adalah kerja keras dan disiplin. Kedua faktor itu juga yang tampak pada kesuksesan program PNM Mekaar di Sulawesi Selatan.
Di Sulawesi Selatan, Program PNM Mekaar mampu menyalurkan pembiayaan kepada nasabahnya, yang seluruhnya ibu-ibu hingga mencapai Rp 6,81 triliun.
“Sudah ada 406 ribu ibu-ibu di Sulawesi Selatan yang bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar. Mereka berhasil memberikan nilai akumulasi penyaluran sebesar Rp 6,81 triliun!” ujar Erick dalam perjalanan dinas mendampingi Presiden Joko Widodo di Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024).
Erick mencatat, dari seluruh pembiayaan PNM Mekaar di Sulawesi Selatan, salah satu kawasan penyumbang penting adalah Kabupaten Maros. Di Kabupaten Maros terdapat 24 ribu lebih nasabah dengan nilai penyaluran hingga Rp 374 miliar.
“Insya Allah tahun ini jumlah nasabah dan nilai penyaluran bisa lebih besar. Kerja keras dan disiplin jangan lupa. Yang penting ‘beuuuuuh’,” ucap Erick menirukan seruan Presiden dalam pertemuan dengan sekitar 5.000 nasabah PNM Mekaar.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) Binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya, Presiden mengapresiasi nilai penyaluran pinjaman kepada nasabah Mekaar di Provinsi Sulawesi Selatan sangat besar.
“Saya senang di Sulawesi Selatan tadi yang sudah diberikan kepada nasabah 6,8 triliun rupiah, gede banget itu. Itu kalau dimiliarkan Rp 6.800 miliar yang sudah tersalur ke Provinsi Sulawesi Selatan,” ucap Presiden.
Hal ini menunjukkan bahwa para nasabah di Sulawesi Selatan memiliki semangat untuk menjadi produktif. Namun demikian, Presiden Jokowi mengingatkan agar para nasabah berhati-hati dalam mengelola pinjaman yang diberikan. Kepala Negara mendorong agar pinjaman tersebut dipergunakan sebagai modal usaha maupun kerja.
“Kalau ibu-ibu ngambil dari PNM misalnya Rp5 juta, saya titip ini, ngambil Rp 5 juta, Rp 5 juta itu 100 persen harus dipakai untuk modal kerja, 100 persen Rp5 juta harus dipakai untuk modal usaha. Jangan ada yang meleng-meleng kemana-mana. Itu bukan uangnya ibu-ibu, itu uangnya kita semuanya,” katanya mengingatkan.
Di samping itu, Presiden juga mendorong para nasabah untuk menabung hasil keuntungan usaha yang didapat. Dari tabungan tersebut, para nasabah dipersilakan jika ingin membeli barang-barang konsumtif yang dapat mendukung usahanya.
“Dari tabungan itulah ibu-ibu kalau mau beli sepeda motor biar produktif silakan atau mau beli mobil pick up untuk jualan silakan dari keuntungan, bukan dari pokok yang diberikan oleh PNM Mekaar. Hati-hati saya titip itu aja,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden kembali menekankan kunci kesuksesan dalam berusaha yaitu semangat kerja keras dan disiplin dalam mengembalikan pinjaman. Keduanya diyakini Presiden dapat menjadi modal usaha para nasabah menjadi naik kelas.
“Kalau karakter itu terbentuk, karakter semangat kerja, karakter disiplin itu terbentuk, ibu-ibu naik kelas mudah sekali. Dari mikro ke kecil, kecil ke tengah, tengah ke besar gampang karena karakternya sudah terbentuk. Semangat kerja keras, semangat disiplinnya,” kata Jokowi.