EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, menyampaikan pemerintah memutuskan untuk menambah kuota pupuk subsidi dari 4,7 juta ton pada 2024 menjadi 9,55 juta ton. Penambahan kuota pupuk subsidi ini sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Alhamdulillah ada kabar baik untuk petani seluruh Indonesia, ini kabar baik untuk petani seluruh Indonesia, diputuskan dalam rapat atas arahan dan keputusan bapak Presiden, pupuk jumlah kuantum pupuk dari anggaran 2024 4,7 juta ton dinaikkan menjadi 9,55 juta ton," jelas Amran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2/2024).
Karena itu, Amran meminta agar para petani tak lagi khawatir terkait ketersediaan pupuk setelah adanya penambahan kuota pupuk ini. Amran juga menyampaikan, produksi dari tanaman padi diperkirakan mencapai 3,5 juta ton pada Maret. Sedangkan produksi beras pada April dan Mei melebihi kebutuhan nasional. Karena itu, Amran memastikan stok beras akan aman.
"Insyaallah tanaman kita di bulan Desember, Januari, Februari itu kurang lebih di atas 1 juta hektare, artinya apa produksinya itu 3,5 juta ton diperkirakan di bulan Maret. Bulan April dan Mei itu di atas kebutuhan, jadi insyaallah aman," ungkapnya.
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan diskon pupuk non subsidi. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan memberikan diskon pupuk non-subsidi sebesar 40 persen. Diharapkan, dengan pemberian diskon, maka ketersediaan pupuk akan kembali masif.
"Tadi saya usulkan dan bapak Presiden menyetujui bahwa nanti pupuk non subsidi itu akan diberikan diskon. Kira-kira 40 persen sehingga kebutuhan pupuk bisa disediakan secara masif," ujarnya.
Terkait penambahan kuota pupuk subsidi, Airlangga menyebut pemerintah menambahkan anggaran hingga Rp 14 triliun. Selain itu, juga akan dilakukan perbaikan distribusi pupuk sehingga para petani bisa mendapatkan pupuk baik menggunakan KTP maupun Kartu Tani.
"Kemudian juga kalau subsidinya sudah bisa turun permintaan petani bisa dipenuhi di awal, jadi berapapun dia minta bisa kita penuhi. Sehingga kita selain menjaga harga kita juga harus menjaga produksi di S2 nanti," jelas Airlangga.