Senin 04 Mar 2024 22:29 WIB

BPD Diminta Perkuat Layanan Perbankan di Daerah

Akses terhadap perbankan merupakan faktor krusial bagi masyarakat.

Red: Muhammad Hafil
Focus Group Discussion dengan tema Pemenuhan Modal Inti Minimum Bank Pembangunan Daerah dan Konsolidasi Perbankan Daerah di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (4/3/2024).
Foto: Dok Republika
Focus Group Discussion dengan tema Pemenuhan Modal Inti Minimum Bank Pembangunan Daerah dan Konsolidasi Perbankan Daerah di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (4/3/2024).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro meminta Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk memperkuat layanan perbankan di daerah. Menurutnya, 51 persen penduduk Indonesia saat ini belum memiliki akses terhadap fasilitas perbankan baik dari segi pembiayaan via kredit, tabungan, dan fasilitas perbankan lainnya.

Hal itu disampaikan Suhajar saat mewakili Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dalam acara Focus Group Discussion dengan tema "Pemenuhan Modal Inti Minimum Bank Pembangunan Daerah dan Konsolidasi Perbankan Daerah" di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (4/3/2024).

Baca Juga

"Siapa yang di depan menanganinya (masalah akses perbankan)? BPD tentunya dengan sejumlah bank nasional yang kakinya sudah sangat panjang di daerah. Kita harus mengakui Bank Rakyat Indonesia (BRI) mempunyai peran banyak di negara ini," katanya.

Suhajar menjelaskan, akses terhadap perbankan merupakan faktor krusial bagi masyarakat. Oleh karena itu, BPD dinilai memiliki peran strategis dalam usaha meningkatkan inklusi keuangan berbasis kebutuhan masyarakat. Selain itu, menurutnya, tingginya persentase penduduk dewasa di Indonesia yang belum memiliki akses terhadap fasilitas perbankan menjadi penyebab menjamurnya layanan pinjaman online di Indonesia.

"Ini adalah kenyataan di lapangan, bahwa peluang untuk membesarkan bank di tangan BPD ruang terbuka lebar, menambah nasabah dan lain sebagainya," ujarnya.

Menurut Suhajar, ruang masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas dari BPD semakin terbuka lebar. BPD sebagai bank yang dekat dengan kondisi finansial masyarakat lokal memiliki potensi untuk meningkatkan layanan dan inovasi keuangan dan perbankan.

"Jadi, potensi fasilitas kredit mikro kecil masihlah sangat besar di Indonesia. Ruang itu tentunya menjadi potensi besar bagi pengembangan BPD," jelasnya.

Selain itu, pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka penguatan dan konsolidasi BPD antara Direktur Utama (Dirut) Bank Jabar Banten dengan Dirut BPD Sulawesi Tenggara (Sultra), Dirut Bank Banten, dan Dirut Bank Jatim. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement