Jumat 08 Mar 2024 09:10 WIB

Pertamina Kontribusi Hampir Separuh Total TKDN BUMN

Pertamina punya unit fungsi khusus TKDN.

Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan Pertamina menjalankan peran yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan memastikan implementasi TKDN pada setiap proyek dan proses bisnis di Pertamina Group.
Foto: Pertamina
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan Pertamina menjalankan peran yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan memastikan implementasi TKDN pada setiap proyek dan proses bisnis di Pertamina Group.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pertamina Grup menjadi badan usaha milik negara (BUMN) dengan kontributor tingkat komponen dalam negeri (TKDN) terbesar yakni hingga 50 persen dari keseluruhan BUMN pada 2023.

TDKN BUMN pada 2023 mencapai Rp 800 triliun, sedangkan Pertamina Grup mencapai Rp 374 triliun.

Baca Juga

Atas pencapaian tersebut, Pertamina dianugerahi penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri Tahun 2024 untuk Kategori Badan Usaha Milik Negara dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (7/3/2024), mengatakan, capaian TKDN tersebut merupakan bukti nyata komitmen Pertamina mengoptimalkan pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri. Sehingga nantinya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian nasional.

Penghargaan diserahkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Nicke pada acara Penggunaan Produk Dalam Negeri di Sanur, Bali, kemarin.

"Jadi, kontribusi Pertamina di dalam TKDN ini sangat besar. Ini merupakan komitmen Pertamina yang bukan hanya untuk mencapai target semata, tetapi kita betul-betul ingin menambah terus pelaku-pelaku industri dalam negeri untuk makin berkiprah mengisi kebutuhan barang dan jasa untuk industri energi khususnya," ujarnya.

Menurut Nicke, komitmen Pertamina terhadap TKDN juga diwujudkan dengan membuat fungsi khusus terkait dengan TKDN. Mulai dari tahap perencanaan, monitoring hingga verifikasi. Hingga saat ini, Pertamina telah melaksanakan sebanyak 6.500 transaksi dengan total kontrak dengan senilai Rp 374 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang turut hadir pada acara itu mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung sekaligus mengimplementasikan penggunaan produk dalam negeri. Ia juga mengapresiasi Pertamina yang berkontribusi besar dalam mengimplementasikan penggunaan produk dalam negeri.

"Saya kira Pertamina sekarang sudah makin paten dan untungnya makin banyak, dan makin efisien, dia (Pertamina) harus berani bersaing dengan yang lain," ungkapnya.

Luhut juga berpesan kepada seluruh pihak terkait untuk terus menerapkan penggunaan produk dalam negeri dalam aktivitas bisnisnya. "Ayo kita lanjutkan success story ini. Saya berharap kita semua harus bangga jadi orang Indonesia," katanya.

Sementara, Agus Kartasasmita mengatakan bahwa dalam pelaksanaan business matching 2024, total komitmen penggunaan produk dalam negeri sebesar Rp 1.428,25 triliun. Rinciannnya, total komitmen kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah sebesar Rp 585,69 triliun dan total komitmen BUMN Rp 842,56 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari 2023 lalu, yang Rp 1.157 triliun.

Guna mendukung pembelian produk dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa, lanjut dia, pemerintah terus berupaya melakukan inovasi dan langkah-langkah percepatan. "Pemerintah melalui Kemenperin telah melakukan digitalisasi sertifikasi TKDN yang menjamin proses sertifikasi cepat, akurat, dan akuntabel," ujar Agus.

Agus mengatakan, setiap Rp 400 triliun belanja barang dan jasa yang berasal dari program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) akan memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 1,8 persen.

"Kami percaya, semua itu bisa membawa multiplier effect dan value added serta akan mengakselerasi program pendalaman dan penyebaran dan pemerataan sektor industri nasional," ucapnya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement