EKBIS.CO, JAKARTA -- PT NETA Auto Indonesia (NETA) mengumumkan pihaknya secara resmi akan memulai perakitan mobil secara Completely Knock Down (CKD) pada bulan Mei mendatang. Bekerja sama dengan PT Handal Indonesia Motor (HIM), perakitan ini akan berlangsung di Pabrik Ungu Bekasi, Jawa Barat dan memulai merakit mobil listrik NETA V untuk tahap awal.
"Setelah berhasil menandatangani kesepakatan dengan PT Handal Indonesia Motor bulan November 2023 lalu, kini akhirnya kami akan memulai perakitan NETA V sebagai komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia," ujar GR and Product Director Fajrul Ilhami dalam rilis pers yang diterima, Selasa (12/3/2024).
Langkah ini menjawab komitmen NETA untuk serius masuk ke pasar otomotif Indonesia sejak pertama kali debut di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Dengan kapasitas hingga 27 ribu unit per tahun, proses perakitan lokal produk NETA di PT HIM akan diimplementasikan dalam bentuk CKD.
Langkah untuk memproduksi secara lokal di Indonesia bukan hanya wujud dari strategi ekspansi global NETA, tetapi juga komitmen NETA untuk menghadirkan mobil listrik dengan teknologi canggih dan pintar untuk semua kalangan, sesuai dengan prinsip mereka, yaitu Tech For All.
"Ke depannya, di pabrik PT Handal Indonesia Motor ini, kami juga merencanakan untuk memproduksi line up terbaru NETA yang akan kami perkenalkan di Q2 2024," kata Fajrul.
Tak hanya berkomitmen untuk menghadirkan produk unggulan untuk pasar Indonesia, NETA Indonesia juga memberikan berbagai keuntungan dan nilai tambah jangka panjang untuk para konsumen.
Adapun dalam menyambut bulan Ramadhan, NETA memberikan harga spesial untuk NETA V yaitu Rp 317 juta on the road (OTR) Jabodetabek selama bulan Maret 2024, serta layanan purnajual yang dimiliki sejak awal kepemilikan. NETA memberikan periode tak terbatas garansi seumur hidup hingga gratis biaya dan suku cadang perawatan berkala hingga 50 ribu km atau 5 tahun.
“Dengan memulai perakitan lokal, NETA berharap tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat namun juga dapat memberikan penetrasi untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yang ramah lingkungan dalam rangka mendukung program pemerintah,” ujar Fajrul.