EKBIS.CO, SIGI -- Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) salah satu wilayah yang berpotensi menjadi penghasil durian jenis Musang King ke depannya dari Sulteng selain di Kabupaten Parigi Moutong dan Poso.
"Pemkab Sigi mulai melakukan ekspor durian melalui Surabaya. Saat kami di Dinas Pangan mencoba juga melakukan terobosan agar nantinya ekspor bisa langsung tanpa harus melalui Surabaya dan lain sebagainya," kata Kadis Pangan Sulteng Iskandar Nontji di Sigi, Ahad (24/3/2024).
Dia mengemukakan, dalam waktu dekat akan mengumpulkan pemerintah kabupaten/kota di Sulteng untuk membahas durian yang akan di ekspor secara serentak tersebut.
"Belum lama ini, kami sudah melakukan ekspor perdana sekitar 27 ton, dan setelah dikeluarkan sertifikasinya maka itu sudah bisa diekspor," ucapanya.
Kata Iskandar, Pemkab Sigi untuk pro aktif dalam rencana menjadikan wilayah itu sebagai penghasil durian jenis Musang King untuk Sulawesi Tengah dan bisa bersaing dengan kabupaten lainnya yang ada di Sulteng. "Harapannya Pemkab Sigi melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sigi untuk mengumpulkan para petani durian di Sigi agar supaya bisa langsung mendapatkan informasi terkait durian ini, karena kita gagas soal durian dan melakukan pertemuan secara bersama-sama," tutur Iskandar.
Oleh karena itu, Pemkab Sigi akan senantiasa melakukan komunikasi dengan pemerintah provinsi terkait pengembangan komoditas durian Musang King, sehingga hasilnya dapat diekspor dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kabupaten itu. "Kami akan tetap melakukan komunikasi dengan Pemprov Sulteng, jika ada sesuatu hal yang perlu dibicarakan," ujar Iskandar.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, terdapat dua wilayah yang menjadi sentra durian yakni Kabupaten Parigi Moutong dan Poso. Sementara untuk Kabupaten Sigi dan kabupaten lainnya di Sulteng disiapkan menjadi penyangga.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng Nelson Metubun menuturkan pemerintah selama tahun 2023 sudah menyalurkan bantuan bibit durian kepada para petani di sejumlah kabupaten yang akan ditanam di lahan 1.000 hektare. "Bantuan bibit merupakan upaya peremajaan pohon durian yang sudah tidak produktif dan memberikan pemahaman kepada petani terkait budi daya serta pengembangan sehingga produksi buahnya semakin banyak," kata Nelson.
Pengembangan tanaman durian di Sigi tersebar di beberapa kecamatan, yakni Kulawi, Kulawi Raya, Lindu, Pipikoro dan Palolo.