EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah menerbitkan laporan keuangan audited per 31 Desember 2023. Vice President of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto mengatakan, WSBP berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,49 triliun dan laba bersih senilai Rp 6,30 miliar sepanjang 2023.
"Pencapaian kinerja 2023 adalah hasil dari implementasi strategi bisnis yang baik," ujar Fandy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (1/4/2024).
Fandy menyampaikan, manajemen berkomitmen melaksanakan program transformasi perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Fandy menyebut kontribusi dari segmen bisnis utama menopang pendapatan usaha WSBP pada tahun lalu.
Fandy memaparkan, segmen bisnis Beton Precast menyumbang pendapatan sebesar Rp 540,39 miliar, segmen readymix berhasil membukukan pendapatan terbesar yaitu Rp 579,84 miliar, sementara itu segmen jasa konstruksi mendapatkan pendapatan usaha sebesar Rp 367,35 miliar. Selaras dengan program peningkatan kinerja, WSBP juga berhasil mempertahankan tingkat profitabilitas operasi yang ditunjukan oleh pencapaian margin laba kotor sebesar 15,4 persen atau Rp 229 miliar.
"Pencapaian ini didukung strategi WSBP yang selalu meningkatkan optimalisasi proses produksi dan penerapan manajemen rantai pasok bahan baku yang baik," sambung Fandy.
Fandy menyampaikan, WSBP juga mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 6,30 Miliar. Hal ini menjadi catatan positif bagi WSBP yang telah membukukan laba bersih selama dua tahun berturut-turut pasca menyelesaikan restrukturisasi keuangan.
"WSBP juga melakukan efisiensi beban usaha yang ditunjukkan dengan berhasil menurunkan beban penjualan sebesar 19,7 persen dan beban umum dan administrasi sebesar 6,8 persen," ucap Fandy.
Fandy mengatakan WSBP menerapkan strategi efisiensi melalui perbaikan proses produksi dan menggalakan digitalisasi sehingga mampu mencatatkan kenaikan beban iklan sebesar 30 persen pada 2023. Kenaikan ini, lanjut Fandy, untuk mendukung program pemasaran perusahaan dalam menjangkau konsumen yang lebih besar dan meningkatkan pangsa pasar.
"Strategi ini juga membuahkan hasil, tercermin dari peningkatan nilai kontrak baru sebesar 14 persen menjadi Rp 1,74 triliun sepanjang 2023," kata Fandy.