EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan Indonesia bakal memiliki Pusat Pengembangan kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI) bernama "Indonesia AI Nation". Investasinya berasal dari kolaborasi perusahaan teknologi senilai 200 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,1 triliun.
Pusat Pengembangan AI itu akan hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, tepatnya lewat Solo Techno Park.
Budi mengatakan, dua perusahaan yang dimaksud ialah perusahaan teknologi asal AS NVIDIA dan perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Solo Techno Park sebagai lokasi pengembangan Pusat AI Indonesia dalam investasi itu karena dinilai memiliki infrastruktur yang memadai dan juga memiliki potensi talenta digital untuk dikembangkan.
Pada Februari 2023, Solo Techno Park diresmikan kembali oleh pemerintah menjadi ruang publik kreatif yang didukung beragam fasilitas pengembangan teknologi. Ada dua fasilitas pendukung warga Kota Solo untuk berinovasi melalui teknologi yakni Gedung Sembrani dan Gedung Gumarang.
Gedung Sembrani diperuntukkan sebagai tech hub sebagai ruang untuk melakukan riset, pengembangan teknologi dan inovasi. Sementara Gedung Gumarang diperuntukkan sebagai gedung kantor salah satu e-commerce terkemuka di Indonesia yang digunakan sebagai pusat perkantoran serta untuk menyediakan dukungan yang berkesinambungan bagi pertumbuhan UMKM lokal di Solo dan sekitarnya.
Dengan fasilitas-fasilitas tersebut, Budi optimistis Solo Techno Park dapat menjadi pondasi untuk Pusat Pengembangan AI di Indonesia. "Ini kan pondasinya, bahwa kita akan bangun Pusat AI Indonesia," kata Budi.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menambahkan bahwa hadirnya Indonesia AI Nation diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat Indonesia sebagai talenta digital khususnya untuk teknologi AI. Apalagi lNVIDIA memiliki kapabilitas untuk mewujudkan itu karena perusahaan itu berskala global dan memiliki teknologi AI terdepan di industri.
"Jadi ini kerja sama yang sangat strategis dan kita berharap ada transfer teknologi juga nanti sehingga kita enggak cuma jadi users, tapi juga nanti bisa menjadi bagian dari pemain yang diperhitungkan lah di baik di kawasan maupun di tingkat global," kata Nezar.