EKBIS.CO, JAKARTA -- Head of Business Mekari Talenta Stevens Jethefer mengatakan jelang libur hari raya Idul Fitri 1445 H banyak perusahaan yang menyeimbangkan antara menjaga produktivitas bisnis dengan memberi kesempatan bagi karyawan untuk menjalankan Ramadhan dengan khidmat. Bagi perusahaan, Ramadhan dan Lebaran identik dengan penyelarasan jam kerja untuk mengakomodasi puasa, pengaturan cuti bagi karyawan yang mudik, dan pengunduran diri (resign) karyawan.
Dari data, Mekari mendapati fenomena karyawan yang mengundurkan diri atau resign, setelah menerima tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri. Namun, tren pengunduran diri sudah terdeteksi sejak awal periode Ramadhan di antara 10 Maret–20 Maret di mana karyawan yang resign meningkat 220 persen, atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan periode sebelum Ramadhan di antara 28 Februari–9 Maret.
"Memang, bursa kerja menjadi lebih cair saat Ramadhan karena ada perputaran talenta di dalam dan di antara perusahaan," kata Stevens melalui keterangan tulis, Sabtu (6/4/2024).
Stevens menambahkan teknologi menjadi salah satu tools yang bisa digunakan perusahaan untuk mengatur pekerjaan dan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) selama Ramadhan dan Lebaran. Teknologi berupa solusi human resource berbasis awan mempermudah HR melakukan berbagai pengaturan ulang. Mulai dari mengubah jam masuk dan jam pulang bagi karyawan hingga memperkirakan kebutuhan tenaga kerja yang harus piket selama saat Lebaran.
Setelah Lebaran, solusi juga HR akan membantu perusahaan untuk merekrut karyawan baru. Mulai dari mempermudah penyebaran informasi lowongan hingga memproses CV kandidat yang masuk.
"Sebab itu, perusahaan perlu menjadikan momentum Ramadhan untuk mendigitalisasi sistem HR mereka," ujarnya.