EKBIS.CO, PERTAMINA -- Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) Palembang, Sumatera Selatan, menargetkan suplai bahan bakar minyak (BBM) kendaraan mesin bensin (gasoline) 78.000 kiloliter (kl) sepanjang April 2024 saat terdapat kegiatan mudik Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Suplai BBM jenis Pertalite dan Pertamax tersebut melebihi prediksi permintaan untuk produk gasoline di hilir yang hanya 70.728 kl sebagai upaya memenuhi permintaan masyarakat pada arus mudik dan balik atau selama masa libur Lebaran," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari, di Palembang, Selasa (9/4/2024).
Dia menjelaskan, pihaknya membentuk Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas Rafi) untuk mengawal operasional produksi BBM dan elpiji (LPG) agar produksi dan suplai produk sesuai kebutuhan masyarakat atau mampu mencukupi area Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan Lampung (Sumbagsel) serta beberapa provinsi sekitarnya.
Selain suplai BBM gasoline melebihi prediksi permintaan, sebagai tindakan antisipasi terjadi lonjakan permintaan energi lainnya, Satgas Rafi juga siaga 24 jam tanpa henti mengawal operasional produksi BBM kendaraan bermesin solar (gasoil) dan avtur untuk penerbangan.
Untuk produk BBM gasoil, Kilang Pertamina Plaju telah menyiapkan suplai sebesar 169 ribu kl atau 10,6 persen melebihi dari 152 ribu kl permintaan di hilir.
Sementara untuk produk avtur sebagai bahan bakar aviasi/penerbangan dari permintaan 2.300 kl, suplai dari Kilang Pertamina Plaju ditargetkan sebesar 3.000 kl atau 31 persen lebih besar dari permintaan di hilir.
Melalui suplai bahan bakar minyak (BBM) lebih besar dari permintaan, diharapkan mendukung kelancaran arus mudik yang akan memasuki puncaknya hingga 10 April dan arus balik Idul Fitri yang diperkirakan dimulai pada 14 April 2024.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memprediksi jumlah kendaraan pemudik yang pulang kampung ke Sumatera Selatan akan meningkat tujuh persen dibanding tahun 2023 yang tercatat 375.923 unit.
"Dengan adanya suplai bahan bakar minyak (BBM) lebih besar dari permintaan, masyarakat yang melakukan perjalanan mudik tidak mengalami kesulitan mendapat solar, Pertalite dan Pertamax," ujar Arinarsa.