REPUBLIKA.CO.ID--PALEMBANG--Sebanyak 89,56 persen bantuan sosial (bansos) telah disalurkan oleh PT Pos Indonesia untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di Palembang. Bansos dan sembako itu disalurkan sejak Ramadan hingga Idul Fitri lalu.
Dalam siaran pers yang diterima redaksi Republika.co.id pada Kamis (18/4) di Jakarta, Kota Palembang menjadi salah satu lokasi yang dituju Pos IND dalam penyaluran bansos program PKH dan sembako selama bulan Ramadan dan libur Lebaran ini pada April 2024. Penyaluran pun dilaksanakan oleh Kantor Pos KCU Palembang.
IGM Kantor Pos KCU Palembang Fendi Anjasmara menjelaskan pihaknya telah menyalurkan bansos tersebut kepada 67.613 KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Menurutnya, alokasi penyaluran bantuan itu pun berjalan dengan lancar.
"Alokasinya di triwulan I itu sebanyak 67.613 KPM dan realisasinya sudah mencapai 60.562 atau sekitar 89,57 persen," ujar Fendi.
Fendi memastikan penyaluran bansos dapat berjalan dengan baik lantaran pihaknya melakukan sejumlah metode seperti penyaluran melalui Kantor Pos, komunitas, dan door to door. Ketiga metode tersebut sudah kerap dilakukan Pos Indonesia dan selalu berhasil dilakukan hingga saat ini.
"Mekanismenya seperti biasa semua penerima kami beri surat panggilan untuk datang ke Kantor Pos masing-masing atau ke titik-titik bagi yang sudah kami tentukan (komunitas). Lalu, mereka membawa KTP aslinya. Apabila tidak bisa hadir, mereka bisa diwakili oleh anggota keluarga yang satu KK," kata Fendi.
"Dan apabila tidak ada yang mewakili, nanti kami akan datangi ke rumahnya. Kami salurkan langsung ke tempat-tempat mereka tinggal," lanjutnya.
Dalam penyaluran bansos PKH dan sembako, Pos IND selalu melakukan percepatan dengan menggunakan aplikasi Pos Giro Cash (PGC). Aplikasi tersebut bertujuan untuk membantu percepatan pembayaran, termasuk penyaluran bansos PKH dan sembako.
"Aplikasi ini tentunya sangat membantu sekali bagi kita. Dan memang itu salah satu syarat wajib untuk menyalurkan. Karena setiap penerima yang disalurkan, kami wajib mengambil foto wajahnya, foto KTP-nya dan surat panggilannya," jelas Fendi.
"Dan di situ nanti akan langsung terekam geotagging-nya. Tempat di mana penerima mengambil bantuannya. Makanya tanpa ada PGC, penyaluran menjadi manual. Dan itu sangat riskan sekali," tuturnya.
Kehadiran aplikasi PGC ini juga membantu para petugas juru bayar Kantorpos dalam melakukan pembayaran yang masuk dalam kategori wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Termasuk di daerah-daerah Palembang seperti Kabupaten Musi Banyu Asin, Bayung Lencir, Oki Sungai Menang, Cengal.
Di mana para petugas akan menghadapi kendala sinyal sehingga proses dokumen dalam pembayaran melalui online sulit direalisasikan. Kini, kendala tersebut kini sudah bisa diatasi karena aplikasi PGC memungkinkan petugas tetap melakukan proses pembayaran dengan mode offline.
Upaya-upaya lain juga dilakukan agar penyaluran bansos ini di wilayah 3T ini bisa berjalan dengan baik. Misalnya, meminta agar masyarakat bisa mengambil di tempat-tempat yang sudah ditentukan.
"Khusus di bulan Ramadan ini, kami menyalurkan ke wilayah-wilayah yang dia terdapat sinyal. Bagi masyarakat yang dia blank spot, tidak ada sinyal di sana, kami meminta mereka supaya mengambil di tempat-tempat yang sudah kita tentukan. Karena waktu bulan Ramadan ini sangat terbatas sekali. Kami harus selesai menyalurkan sebelum Idul Fitri," tuturnya.
Selain itu, Pos IND juga selalu melakukan koordinasi ke sejumlah pihak ketika ingin melakukan penyaluran. Mulai dari petugas dinas sosial, TKH, TKSK, serta melibatkan kelurahan, kecamatan, hingga RT RW.
KPM Terbantu Kehadiran Pos Indonesia
Ungkapan syukur dan apresiasi KPM terhadap pelayanan Pos Indonesia
Berbagai upaya dan pelayanan terbaik Pos Indonesia dalam menyalurkan bansos PKH dan sembako berbuah hasil. Banyak KPM sudah menerima dan merasakan bansos yang disalurkan Pos Indonesia, termasuk KPM di Palembang.
Salah satunya adalah KPM bernama Winarti. Ia merupakan KPM yang mendapat bansos melalui metode door to door alias diantar langsung ke rumah.
"Alhamdulillah, ini langsung dianterin, jadi kami tidak ke Kantorpos," kata Winarti.
Winarti mendapat bantuan uang tunai sebesar Rp400 ribu, serta mendapat beberapa bahan sembako seperti beras lima kilogram, minyak, mie instan, telur, kecap, dan bumbu penyedap. Ia pun bahagia bisa mendapatkan bantuan ini. Ibu yang kegiatan sehari-harinya sebagai penjual kerupuk ini mengaku bantuan ini sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan kehidupan rumah tangganya.
"Alhamdulillah terbantu sekali kalau kami. Alhamdulillah pokoknya dapat bantuan ini, pokoknya lebih dari cukup, anak saya bisa makan," ujarnya.
Winarti juga senang karena mendapat pelayanan yang baik dari petugas Kantorpos. "Baik, ramah-ramah, dan tidak mempersulit kami," katanya.
Ungkapan bahagia juga dilontarkan KPM lainnya, Najemah. Ia mengaku telah mendapat bantuan ini dengan mengambilnya di Kantor Pos.
"Ke sini ngambil bantuan BPNT, sebesar Rp600.000," kata Najemah.
Bagi Najemah, bantuan ini sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
"Sangat membantu kak, soalnya kan kita dari duit ini bisa beli pampers dan segala macem. Terutama untuk makan," lanjutnya.
Najemah berharap bantuan ini bisa terus dilanjutkan pemerintah. Ia juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan ini.
"Saya sangat berterimakasih atas bantuannya yang diberikan kepada saya dan yang lainnya. Dan saya terima kasih juga kepada Kantorpos yang telah menyalurkan bantuan ini," tutur Najemah.