Sabtu 27 Apr 2024 08:30 WIB

Trenggono: Program Ekonomi Biru Mampu Hadirkan Data Geospasial

Informasi geospasial penting bagi rencana aksi perluasan kawasan konservasi laut.

Red: Fuji Pratiwi
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono membuka gelaran Seaweed Investment Forum and Festival (SIFFEST) yang digelar di Hotel JW Marriott Surabaya, Selasa (1/11).
Foto: Dadang Kurnia
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono membuka gelaran Seaweed Investment Forum and Festival (SIFFEST) yang digelar di Hotel JW Marriott Surabaya, Selasa (1/11).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, pelaksanaan program ekonomi biru salah satunya untuk menghadirkan data kelautan dan perikanan yang kredibel pada masa mendatang. Termasuk data geospasial ekosistem karbon biru di kawasan konservasi, pesisir, dan pulau-pulau kecil.

"Ke depan, informasi geospasial benar-benar bisa kita tampilkan. Dengan peluncuran satelit, lalu drone yang beroperasi, lalu kapal yang selalu aktif memonitor di wilayah konservasi, ada kejadian apa, ini ke depan akan tercatat dengan baik," ungkap Trenggono.

Baca Juga

Penyediaan informasi geospasial diakuinya, berperan penting dalam menyusun rencana aksi perluasan kawasan konservasi laut yang ditargetkan mencapai 97,5 juta hektare pada 2045. Selain itu, untuk mengukur potensi penyerapan karbon sebesar 188 juta tCO2eq/tahun, serta mengidentifikasi populasi jenis ikan di setiap zona perikanan laut. 

Ia pun menyambut baik keterlibatan perguruan tinggi bersama lembaga pemerintah dalam upaya menghadirkan informasi geospasial kawasan konservasi, pesisir, dan pulau-pulau kecil yang komprehensif.

Program ekonomi biru KKP terdiri dari lima cakupan. Yaitu perluasan kawasan konservasi laut, penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan perikanan budidaya laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan, pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan.

Dalam program itu, pemanfaatan sumber daya alam perikanan tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, namun juga mengedepankan ekologi.

Sementara itu, Rektor UGM Ova Emilia mengakui, UGM siap mendukung penuh pelaksanaan program-program kerja berbasis ekonomi biru. Salah satunya melalui kegiatan riset dan pemetaan bersama.

"Salah satu kegiatan kolaboratif (dengan KKP) yang berlangsung adalah pemetaan ekosistem karbon biru lamun di Indonesia, yang merupakan kerjasama lintas sektor. Saya juga percaya hasil penelitian yang dilakukan akan berkontribusi signifikan dalam mendukung pelaksanaan program-program berbasis ekonomi biru untuk keberlanjutan," ujarnya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement