‘’Israel terus-menerus secara mencolok melanggar hukum-hukum internasional dan mengabaikan komunitas internasional,’’ demikian pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan Turki seperti dilansir laman berita Aljazirah.
Keputusan ini berlangsung hingga Israel dengan segera menyatakan gencatan senjata dan mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang memadai dan berlanjut ke Gaza. Hingga saat ini warga Gaza mengalami kelaparan karena tak mendapatkan makanan memadai.
Pengumuman Kementerian Perdagangan Turki ini muncul sehari setelah pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan berjanji selangkah demi selangkah membalas tindakan Israel memblokir pesawat-pesawat kargo militernya menjatuhkan bantuan ke Gaza.
Lebih dari 33 ribu warga Gaza ketika itu kehilangan nyawa akibat serangan militer Israel selama enam bulan. Data ini diungkapkan sejumlah pejabat kesehatan di Gaza. Banyak negara mengecam Israel karena kian banyaknya korban jiwa dan krisis kemanusiaan.
Israel belum berhenti melakukan serangan militer ke Gaza meski puluhan ribu warga sipil meninggal termasuk anak-anak dan perempuan. Israel Katz menteri luar negeri Israel segera merespons pengumuman Turki ini.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, jelas Katz, sekali lagi mengorbankan kepentingan ekonomi rakyat Turki demi mendukung Hamas yang ia anggap sebagai pembunuh di Gaza. ‘’Israel akan bertindak yang bakal menghantam ekonomi Turki.’’
Termasuk, jelas dia, melarang mengimpor sejumlah produk dari Turki serta meminta lembaga-lembaga berbasis di AS untuk menghentikan investasinya di Turki. ‘’Kami menyeru teman-teman di Kongres AS untuk menjatuhkan sanksi pada Turki.’’