EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan kendaraan roda dua listrik asal China, Yadea, pada Senin (13/5/2024) menggelar seremoni peletakan batu pertama untuk pabrik barunya di Karawang, Jawa Barat, yang merupakan pabrik pertamanya di Indonesia.
Pabrik di Karawang tersebut akan menjadi pabrik kedelapan Yadea di seluruh dunia, dan akan menjadi pabrik terbesar merek tersebut di Asia Tenggara yang diagendakan akan mulai beroperasi pada tahun 2026.
“Jadi tahun ini kami akan mencapai 40 persen kandungan lokal (Tingkat Komponen Dalam Negeri/TKDN) dan kami harapkan di tahun 2027 ini bisa mencapai di atas 90 persen, itu target kami,” ujar General Manager Perusahaan Manufaktur Yadea Indonesia, Wang Jinlong.
Basis manufaktur akan berdiri di atas lahan seluas 27 hektare, dengan proyeksi kapasitas produksi tahunan sebesar tiga juta unit kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Total investasi yang diperkirakan untuk fasilitas di Indonesia dari tahun 2024 hingga 2028 adalah sebesar 150 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 2,4 triliun (dengan kurs saat ini).
Nantinya, pabrik di Indonesia tidak hanya memproduksi kendaraan untuk pasar lokal, melainkan juga ekspor ke beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, dan Timor Timur, jelas Wang.
Pabrik baru Yadea mengintegrasikan teknologi produksi mutakhir, menampilkan sistem konveyor gantung perintis untuk produksi real-time dan sesuai permintaan. Jalur perakitan otomatis dan pengelasan robotik memastikan proses produksi yang cepat dan efisien, menghasilkan sepeda motor listrik hanya dalam 35 detik.
“Dengan pembukaan pabrik ini kami akan menyerap tenaga kerja lebih dari 3.000 orang,” Wang menambahkan.
Hingga saat ini, Yadea telah merakit produknya secara lokal di fasilitas rekanan Indomobil Group di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Seluruhnya akan berpindah setelah pabrik di Karawang rampung.
Yadea telah melayani lebih dari 80 juta pelanggan di lebih dari 100 negara, dengan jaringan lebih dari 40 ribu pengecer di seluruh dunia. Pada tahun 2023, Yadea mencapai penjualan global sebanyak 16,5 juta unit, mengklaim posisinya sebagai merek kendaraan roda dua listrik terlaris di dunia selama tujuh tahun berturut-turut.