Senin 20 May 2024 14:51 WIB

Riset Ungkap Tren Baru Berbelanja Melalui Affiliator

Ini tiga media sosial yang paling banyak digunakan oleh affiliator.

Red: Friska Yolandha
Ninja Xpress kembali meluncurkan hasil riset Suara UKM Negeri Vol 5 yang membahas tentang Fenomena Affiliate Marketing pada Social Commerce.
Foto:

Melalui riset ini, Ninja Xpress menemukan empat strategi yang dapat dimanfaatkan oleh para UKM guna mengoptimalisasi pemanfaatan affiliate marketing. Hal itu dengan mempertimbangkan empat aspek kunci, yaitu orang (people), platform, harga (price), dan kinerja (performance).

Data menunjukkan bahwa mayoritas e-shopper cenderung melakukan pembelian melalui affiliate marketing yang berasal dari pengguna media sosial biasa (80 persen), artis atau influencer (69 persen), atau teman mereka sendiri (42 persen). Sebagian besar e-shopper memilih untuk berbelanja dari affiliate marketing yang memiliki jumlah pengikut di media sosial kurang dari 500, sedangkan 21 persen memilih affiliate marketing dengan pengikut dalam kisaran 500 hingga 800. 

Hanya sekitar 3 persen e-shopper yang cenderung membeli dari affiliate marketing dengan jumlah pengikut antara 8000 hingga 1 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor kepercayaan dan kedekatan personal lebih berpengaruh daripada jumlah pengikut dalam memengaruhi perilaku pembelian e-shopper melalui affiliate marketing.

Social Commerce seperti TikTok, Instagram, dan WhatsApp merupakan platform utama yang sering digunakan oleh para affiliator untuk pemasaran dengan kemampuan mereka dalam menarik jumlah pembeli yang besar. Para affiliator menggunakan media sosial ini untuk memperluas jangkauan pemasaran dengan cara membagikan tautan produk bersama dengan konten visual seperti foto atau video, yang dapat menarik perhatian calon pembeli.

Produk fashion merupakan kategori paling diminati dan banyak dibeli melalui affiliate marketing, dengan persentase mencapai 74 persen, diikuti oleh produk kecantikan (56 persen), produk untuk kebutuhan rumah dan gaya hidup (50 persen), aksesori (43 persen), dan produk makanan dan minuman (40 persen).

Sebanyak 75 persen e-shopper cenderung memilih pengiriman standar dengan waktu pengiriman 1-2 hari, sedangkan 44 persen lebih memilih pengiriman ekonomi dengan durasi pengiriman 1-4 hari. Sebagian lainnya memanfaatkan layanan pengiriman khusus seperti same day, xpress, cargo, instant, dan sejenisnya. 

Pembeli online mengharapkan pengiriman yang efisien namun terjangkau secara biaya. Dalam konteks UKM yang menggunakan banyak afiliasi, layanan manajemen gudang dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan proses pengiriman barang secara efektif dan efisien, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mendukung pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.

 

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement