Presiden terpilih Prabowo Subianto meyakini, pemerintahannya kelak bisa membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia menembus angka 8 persen. Sebagai perbandingan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tak pernah mencapai 6 persen selama kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Saya sangat yakin, saya sudah berbicara dengan para pakar dan mempelajari angkanya. Saya yakin kita dapat dengan mudah mencapai 8 persen. Saya bertekad melampauinya," kata Prabowo dalam acara Qatar Economic Forum di Kota Doha, Qatar, Rabu (15/5/2024), sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya.
Prabowo bahkan menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen itu bisa terwujud di tahun kedua atau ketiga pemerintahannya.
"Ya mungkin (harapannya) bisa (terwujud) dalam dua tiga tahun ke depan," ujarnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menjelaskan, pertumbuhan ekonomi 8 persen akan dicapai dengan melaksanakan program hilirisasi sumber daya alam (SDA) serta meningkatkan produksi hasil pertanian, pangan, dan energi.
"Kita ingin go-green dengan cara yang sangat cepat. Kita ingin memproduksi diesel dari minyak kelapa sawit dan ini akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat," ungkap Prabowo.
Dia menyebut, Indonesia selama ini mengimpor 20 miliar dolar AS setiap tahun untuk diesel. Apabila Indonesia bisa memproduksi biofuel sebagai pengganti diesel, maka pengeluaran bisa dihemat dalam jumlah besar.
Menteri Pertahanan itu menegaskan, pelaksanaan kebijakan hilirisasi ataupun produksi biofuel bukan berarti Indonesia adalah negara yang menganut konsep ekonomi proteksionis. Menurutnya, hilirisasi adalah cara Indonesia menjadi negara maju.
"Kami tidak proteksionis. Apa yang kami lakukan sangat logis, setiap negara di dunia akan memperjuangkan atau melindungi kepentingan inti nasional, rakyatnya," ujar Prabowo.
"Kita ingin melakukan industrialisasi dan itu adalah sumber daya alam kita yang harus dilindungi demi kepentingan rakyat. Kita harus mendapatkan nilai penuh untuk itu. Kita tidak bisa terus mengimpor barang-barang industri sepanjang waktu. Itu tidak adil bagi rakyat kita," ujarnya menambahkan.